LHOKSEUMAWE - Dinilai tak mampu menyelesaikan konflik tapal batas
antara Desa Krueng Supeng dengan Desa Kresek, Kecamatan Kuta Makmur, seratusan masyarakat
desa Krueng Supeng menyandera camat setempat Syamsul Rizal,S.Sos, pada Selasa (7/7/2015).
Perselisihan
tapal batas itu terjadi sejak tahun 2010 silam, namun tiga kali sudah pergantian
pimpinan di kecamatan itu, kasusnya pun tak kunjung selesai.
"Untuk
itu kami ingin menjumpai Bupati untuk menanyakan langsung masalah tapal batas ini,"
demikian disampaikan koordinator massa Armia (35), saat menggelar aksi demo di
halaman kantor Bupati Aceh Utara, siang.
Selain
perselisihan tapal batas, masyarakat juga menyampaikan keluhannya soal air
irigasi yang ditahan oleh masyarakat desa Kresek, sehingga masyarakat desa Krueng
Supeng tidak bisa memanfaatkan air untuk bertani.
Pantauan
lintasatjeh.com, ratusan massa mulai melakukan aksi demo sekitar pukul 11:00.
Pendemo terus merangsek ke kantor bupati agar bisa menjumpai orang nomor satu
di kabupaten itu.
Berhubung
bupati Muhammad Thaib alias Cek Mad sedang tidak berada di tempat, aksi unjukrasa tersebut diterima oleh Asisten I Drs.
Anwar A.Jalil.
Pada
kesempatan itu ia menyampaikan masalah tapal batas di dua desa itu dijanjikan setelah lebaran pihaknya akan mengirimkan Tim
dari kantor bupati untuk menyelesaikannya.
"Saya
mengharapkan kepada masyarakat Krung Supeng jangan menyandera lagi camat, biar
camat bekerja dan akan menyelesaikan masalah tersebut," katanya di depan
seratusan pendemo.
Massa
yang mendapat pengawalan dari Kepolisian dan Satpol PP, pun akhirnya
membubarkan diri sekitar 12:00 WIB.[pin]