IST |
Oleh Mahdi Idris
Akan
kutuai sebilah kerinduan mencumbui malam
pada
lorong sunyi antara kerimbunan air mata dan kelakar buta,
berharap
sebutir embun jatuh dari pangkuan langit
saat
jiwa menjadi diri paling nista.
Kubakar
mimpi-mimpi bertualang dengan asma-Mu
bila
Kau sudi terima aku sebagai hamba paling dina
antara
para abdi.
Bila
telah Kautuliskan aku pemilik paling nista
apa
yang hendak kukata pada engkau selain doa-doa,
terimalah
aku sesaat menjelang ajal tiba.