DENPASAR - Pemkot Denpasar mengadakan program bedah warung untuk
mengangkat kuliner khas ibu kota Bali.
Program
ini membantu pemilik usaha kuliner dalam bentuk peningkatan kualitas fisik
bangunan dan pendampingan manajemen ekonomi. Hingga Juni, bantuan diberikan
kepada Warung Sadia di Denpasar Timur, dan Warung Bucu Sari di Denpasar Utara.
Kadis
Perindustrian dan Perdagangan Denpasar Wayan Gatra menuturkan program ini
bertujuan meningkatkan perekonomian usaha kecil masyarakat. Diharapkan dengan
bantuan itu mereka akan lebih maju dalam manajemen pengelolaan dan omset
pendapatan.
"Ini
sekaligus upaya meningkatkan ekonomi mikro dan perekonomian masyarakat Denpasar
sekaligus pelestarian kuliner daerah yang memiliki daya saing tinggi,"
jelasnya saat dihubungi, Minggu (19/7/2015).
Dia
mengungkapkan bantuan tersebut terbukti meningkatkan omzet pendapatan dari
rata-rata Rp100.000 per hari menjadi Rp500.000-Rp1 juta per hari.
Gatra
menyatakan tahun ini menargetkan dua warung kuliner tradisional akan
mendapatkan bantuan.
Namun,
diakuinya, realisasi program ini cukup susah akibat ketatnya persyaratan bagi
warung yang akan mendapatkan bantuan. Pemkot Denpasar hanya memilih warung
menjual kuliner tradisional.
Selanjutnya,
usaha tersebut merupakan pekerjaan utama dan bukan usaha sampingan, serta
kepemilikan lokasinya adalah hak milik, bukan menyewa. Warung yang akan dibantu
juga harus berlokasi di jalur yang mudah diakses, tidak di dalam permukiman.
Kendati
susah, Disperindag Denpasar masih akan berusaha mencari calon warung yang layak
dibantu. Pasalnya, program ini dinilai mampu mengangkat ekonomi masyarakat
secara langsung dan berkelanjutan.[Bisnis]