LHOKSEUMAWE - Ratusan pengungsi Myanmar etnis muslim Rohingya
mengikuti shalat tarawih berjama'ah dan dzikir jihad bersama Front Pembela
Islam (FPI) Aceh di tempat penampungan Desa Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur,
Aceh Utara.
Ketua
FPI Aceh, Tgk Muslim At-Tahiry mengatakan, shalat tarawih yang kemudian
dilanjutkan dengan dzikir dan doa penuh khusyuk, bahkan sempat membuat suasana
isak tangis.
"Tadi
malam muslim dan muslimah rohingnya mengikuti shalat tarawih dan zikir jihad
serta doa bersama dengan penuh khusyuk dan iringi isak tangis. Kegiatan ini
kita pimpin langsung," ujar Tgk Muslim At-Tahiry, Jum'at (10/7).
Tak
hanya itu, lanjutnya, pihaknya juga melanjutkan dengan tausiah yang didampingi
oleh salah satu muslim Rohingya yang pasif berbahasa Melayu, Muhammad Husein
yang diartikan ke bahasa Myanmar.
"Dalam
tausiah tersebut, saya selaku Ketua FPI Aceh menyampaikan agar mereka dapat
menjadikan Aceh sebagai tempat untuk mempersiapkan diri dan menyelamatkan
aqidah generasi mereka," tambahnya.
Para
muslim Rohingya ini juga diminta untuk harus punya niat kembali ke tanah air
mereka guna membebaskan negara mereka dari penjajahan dan kezaliman para
Budhis.
"Maka
FPI mengharapkan kepada mereka untuk menjaga akhlak agar mreka dicintai oleh
masyarakat Aceh. Dan mereka juga harus mewaspadai setiap NGO maupun LSM yang
kafir yang kadang mereka punya missi pedangkalan aqidah," tambah lagi Tgk
Muslim.
Dalam
hal ini pihaknya (FPI, red) mengharapkan kepada setiap NGO asing yang masuk ke
Aceh dengan alasan kemanusian untuk tidak ada missi lain seperti pedangkalan
aqidah, seperti yang terjadi dimasa Tsunami lalu.
Usai
menggelar kegiatan itu, FPI Aceh kemudian membagikan santunan berupa kain
sarung beserta kopiah peci kepada para pengungsi.
"Tak
hanya itu, kita juga membagikan nasi lauk ayam penyet dan kue untuk makan
bersama. Acara tersebut turut dihadiri oleh seratusan angota FPI Aceh Utara dan
juga diikuti oleh Majelis Dzikir Mujahidin," tutup Tgk Muslim At-Tahiry.[chairul]