LHOKSEUMAWE - Dewan Pembina Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI) Seto Muliadi temui anak-anak muslim Rohingya di gedung Balai Latihan Kerja
(BLK) Desa Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, Jum'at
(3/7/2015).
Secara
langsung Kak Seto atau yang dikenal sebagai dubber (pengisi suara) serial anak Si Komo
ini pun menyaksikan anak-anak Rohingya menyanyikan lagu Indonesia raya dan
berhitung. Kebolehan anak-anak itu bernyanyi lagu Indonesia dan berhitung
berkat relawan yang mengajarkannya di tenda penampungan.
Dalam
hal ini Kak Seto menyampaikan agar para pengungsi Rohingya segera dipindahkan
ke Shelter di kompleks Integrated Community Shelter (ICS) yang lokasinya hanya
terletak di sebelah gedung BLK tersebut.
Menurutnya,
gedung BLK saat ini kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk pengungsi
bertahan lebih lama dan hidup normal. "Lebih cepat lebih baik. Di BLK ini
kondisinya tidak memungkinkan untuk pengungsi bertahan lebih lama dan hidup
normal," harap Kak Seto.
Kak
Seto juga memberi kiat-kiat menangani pengungsi anak-anak Rohingya kepada para
relawan Aksi Cepat Tanggap. Pihaknya yakin bisa membantu mengurangi trauma
panjang anak-anak Rohingya.
“Kita bisa membantu
mengurangi dampak trauma panjang yang mereka rasakan dengan cara mengajak
mereka bermain. Dalam bermain ini sebaiknya ada aktivitas berlari, memanjat,
merangkak, dan sebagainya," tutur Kak Seto.
Kunjungannya
di gedung BLK itu turut didampingi relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Sispriati
A.Md, Asisten II Pemkab Aceh Utara, Abdul Aziz SH, Kadis Sosial Aceh Utara,
Jaelani, Kepala BLK Sayuti dan Ketua Komisi KP3A Aceh Utara, Khuzaimah.
Sementara
Khuzaimah selaku Ketua KP3A menyebutkan, bahwa ada beberapa pengungsi wanita
yang saat ini kondisinya sedang hamil dan sangat membutuhkan tempat tinggal
yang nyaman.
"Ada
pengungsi wanita yang sedang hamil yang butuh tempat tinggal yang nyaman dan
higienis agar tubuhnya tetap sehat hingga melahirkan", sebutnya.
Sementara
itu menurut Relawan ACT, Sispriati A.Md mengatakan, jumlah anak-anak Rohingya
tercatat sekitar 129 orang dari total 332 pengungsi, dan tiga wanita dalam
kondisi hamil.
"Kondisi
BLK saat ini bau dan kotor. Mereka sudah layaknya dipindahkan ke Shelter.
Ditambah lagi ada tiga wanita yang hamil dan tinggal menunggu hari untuk
melahirkan," ujar ibu angkat anak-anak Rohingya yang akrab disapa Siska.[chairul]