JAKARTA - Petisi yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi)
mencopot Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Komjen Pol Budi Waseso mulai
bergulir. Petisi berjudul Pergantian Kabareskrim Polri ini diluncurkan di
Change.org, Rabu (15/7/2015).
Petisi
desakan agar Jokowi mencopot Budi Waseso ini digagas oleh Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah. Hingga berita ini diturunkan sebanyak 119 sudah menyatakan
dukungannya.
Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah berpendapat, posisi Kabareskrim sebaiknya bukan hanya
diisi oleh jenderal yang punya loyalitas, tapi harus diisi oleh seseorang yang
memiliki kemampuan menghargai pendapat masyarakat, psikologi masyarakat,
pendapat para tokoh masyarakat.
Yang
lebih penting mampu berkomunikasi dengan baik dan penuh penghargaan terhadap
masyarakat, bukan komunikasi yang penuh arogansi. Dalam melaksanakan fungsi,
kewajiban, dan eksistensinya, penggagas petisi ini berpandangan, Polri
membutuhkan dukungan masyarakat sebagai mitra strategis Polri, bukan hanya
dukungan kekuasaan.
"Oleh
sebab itu, Polri harus mampu menjaga keseimbangan kedua elemen penentu tersebut
demi eksistensi Polri di masa mendatang. Dan, Pergantian Kabareskrim Polri
menjadi opsi yang ideal jika ingin mengembalikan 'trust' and 'care' masyarakat
kepada Polri," ujar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dalam penjelasan
mengagas petisi ini.
Sebelumnya
diberitakan, soal dugaan Bareskrim gampang menjadikan tersangka terhadap
penegak hukum lain disampaikan Tokoh Muhammadiyah Syafii Maarif usai didapuk
mengisi ceramah dan buka puasa bersama di KPK.
Buya
menganggap, aparat hukum yang mudah menersangkakan aparat hukum lain dinilai
tidak percaya diri dan mentalnya tidak stabil. "Kok mudah sekali
menjadikan tersangka. Saya berharap bangsa ini jangan dipimpin oleh orang yang
tidak karu-karuan ini," kata Syafii di Gedung KPK, Senin 13 Juli 2015.[Sindonews]