BRISTON - Hasil survei dari lembaga bernama YouGov menyatakan,
kebanyakan warga Inggris merasa multikulturalisme membuat kehidupan di Inggris
semakin sulit. Mereka pun menilai kehadiran Islam memiliki kandungan negatif.
Seperti
dilansir dari breibrat.com, survei tersebut di publikasi sebagai bagian dari
peringatan sepuluh tahun atas peristiwa pengeboman di London pada tujuh Juli.
Mereka
berharap survei bisa mengukur perasaan warga Inggris terhadap agama dan budaya
baru yang saat ini menyeruak di seantero negeri kerajaan itu. Selain itu,
survei digunakan dalam rangka mencari tahu sikap warga pada tindakan terorisme.
Khusus
warga daerah Briston, mereka merasa Inggris berpeluang besar menjadi lokasi
aksi terorisme, mengingat posisiinya yang strategis. Hasil survei itu
menunjukan 56 persen warga Briston merasa Islam merupakan ancaman pada dunia
barat. Bahkan 79 persen yakin, Inggris bisa jadi sasaran serangan teror.
Meski
begitu, hasil survey secara umum antara yang menganggap multikultural membawa
dampak positif dan negatif tidak jauh berbeda. Multikultural membawa dampak
positif ada 37 persen, sementara berdampak negatif 38 persen. Sisanya sebesar
25 persen tidak bisa memberikan pendapatnya.[Republika]