JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca
Pandjaitan meminta pemerintah sigap dalam menyikapi peristiwa pembakaran rumah,
kios, dan mushala di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua. Ia berharap
pemerintah dapat segera menyelesaikan peristiwa tersebut.
"Kita
mengecam setiap bentuk intoleransi. Tapi kita kritik dan protes pada sikap
negara yang tidak cepat merespons," kata Hinca melalui pernyataan tertulis
yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/7/2015).
Hinca
menuturkan, pemerintah dengan seluruh jajaran yang dimiliki seharusnya dapat
mencegah peristiwa intoleransi terjadi di seluruh wilayah NKRI. Kalaupun
peristiwa seperti di Tolikara sudah terjadi, maka pemerintah berkewajiban
mencegah agar peristiwa serupa tidak melebar ke daerah lain sehingga
menimbulkan keresahan masyarakat.
"Negara
seharusnya bisa mencegahnya sedini mungkin agar tidak menimbulkan kecemasan
yang berkelanjutan," ujarnya.
Sementara
itu, Juru Bicara DPP Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla meminta aparat penegak
hukum dapat menindak para pelaku pembakaran di Tolikara. Menurut Ulil,
pengungkapan motif pembakaran tersebut dapat menghilangkan spekulasi sekaligus
mencegah provokasi terjadinya peristiwa serupa di wilayah lain.
Ulil
menyesalkan sikap pemerintah yang gagal mengantisipasi terjadinya peristiwa
pembakaran tersebut. Padahal, menurut Ulil, beberapa hari sebelum terjadinya
peristiwa pembakaran, telah beredar selebaran yang terindikasi bernada provokasi.
"Kami
imbau masyarakat untuk tidak termakan provokasi. Hubungan antar-umat beragama
di Papua selama ini sangat baik dan damai, suasana ini harus tetap
dijaga," ujar Ulil.
Secara
terpisah, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Kombes Patrige Renwarin
mengatakan, berdasarkan laporan yang diperoleh dari Kepala Polres Tolikara,
insiden pembakaran itu berlangsung sekitar pukul 07.00 WIT.
Saat
itu, ratusan warga tiba-tiba berdatangan dari berbagai arah dan melempari
mushala. Tak lama berselang, massa lalu membakar mushala dan beberapa rumah
serta kios yang ada di sekitarnya.
Ratusan
umat Muslim di Karubaga yang sedang melaksanakan shalat Id di Lapangan Koramil
Tolikara terpaksa membubarkan diri karena takut menjadi sasaran amuk massa.
Puluhan aparat gabungan kepolisian dibantu TNI membubarkan massa dengan melepas
tembakan ke udara.
Melihat
kedatangan aparat, massa lalu mundur, tetapi terlihat masih berkumpul di
beberapa tempat.[Kompas]