JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus
Supriatna memastikan Lanud Tarakan akan diubah dari tipe C ke tipe B. Perubahan
ini didasarkan pada posisi Lanud Tarakan dinilai strategis, berdekatan dengan
Pulau Natuna dan Morotai yang berbatasan dengan Malaysia.
"Karena
itu tempat yang sangat strategis. Di situ dengan Morotai dan Natuna. Insya
Allah itu akan dinaikkan," kata Agus di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta
Timur, Selasa malam, 7 Juli 2015
Sementara
itu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan, peralihan status Lanud Tarakan
itu juga terkait maraknya aksi pesawat ilegal yang memasuki wilayah perbatasan
Indonesia. Saat ini lanjut dia, TNI telah menggodok peralihan status Lanud
Tarakan.
Berdasarkan
operasi Perisai Sakti 2015, pasukan TNI AL dan TNI AU menemukan sembilan
pesawat asing melintasi perairan Ambalat secara ilegal sejak Januari-Mei 2015.
Selain
itu, operasi tersebut juga menemukan kapal-kapal perang Malaysia memasuki
wilayah perairan Indonesia. Puncaknya, sebuah helikopter Malaysia tanpa izin
sempat mendarat di Pos pengamanan perbatasan TNI di Sebatik pada Minggu 28 Juni
lalu.
"Dengan
dinaikkannya status Lanud Tarakan, maka fasilitas pun akan lebih menunjang.
Tapi deploy pesawat tempur nanti akan disesuaikan karena Sukhoi sudah di
Makassar, F-16 di Pekanbaru dan Madiun. Nanti kalau kami punya pesawat baru
akan kami sesuaikan penempatannya," ujar Moeldoko.
Sementara
itu, Komandan Lanud Tarakan Letkol Pnb Tiopan Hutapea, mengaku masih
mematangkan konsep pengembangan Lanud Tarakan. Beberapa bagian yang direhab
misalnya, pembangunan military taxy way dan gedung base ops.
"Kita
proses dulu. Ini juga mau dibangun shelter pesawat tempur, apron juga akan
diperluas. Ide KSAU, pesawat tempur akan sering siaga di Tarakan," ujarnya
saat dihubungi secara terpisah.[Viva]