JAKARTA - Jepang telah menetapkan Indonesia sebagai satu negara
tujuan investasi utama pada tahun 2015. Alhasil saat ini banyak para investor
Jepang yang menyatakan minatnya untuk pembangunan beberapa proyek infrastruktur
di Indonesia, seperti pembangkit listrik (power plant) dan kereta cepat
Jakarta-Bandung.
Tidak
hanya itu, utusan Perdana Menteri Jepang, Mirotomo Izumi
ketika bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan mengaku
akan ada setidaknya 1.000 warga Jepang datang ke Indonesia sebelum akhir 2015
ini.
"Sebelum
akhir tahun akan ada rombongan besar yang akan dipimpin seseorang ketua persahabatan
Indonesia-Jepang untuk membawa sekitar 1.000 delegasi besar datang ke
Indonesoia," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Sofyan Djalil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (10/9/2015).
Ribuan
warga Jepang tersebut terdiri dari berbagai kalangan mulai dari pihak
pemerintahan, pengusaha dan para warga biasa yang berstatus sebagai wisatawan
asal Jepang.
Ini
merupakan bentuk dukungan dari Pemerintah Jepang dalam mempromosikan Indonesia
kepada para warganya mengingat pemerintah Indonesia telah mengeluarkan
kebijakan bebas visa bagi para wisatawan asal Jepang.
"Diharapkan
nanti waktu kunjungan ini Pak Presiden bisa menemui mereka. Di situ Pak
Presiden mengatakan terima kasih sekali atas dukungannya," tegas Sofyan.
Sebelumnya,
Sofyan juga mengungkapkan hal lain yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah
komitmen Jepang dalam membantu pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt
(MW) yang telah di programkan Presiden Jokowi. "Mereka siap berpartisipasi
membangun listrik 35 ribu MW, Jepang sendiri siap mengambil sampai dengan
12.500 MW," kata Sofyan.
Tak
hanya itu, Investor Jepang juga akan membangun transmisi listriknya di bawah
laut yang berlokasi di Selat Sunda. Ini sejalan dengan
komitmen pemerintah Jepang yang menempatkan Indonesia sebagai tujuan utama
investasi.[Liputan6]