Basuki Tjahaja Purnama Gubernur DKI Jakarta |
"Hubungan keduanya seharusnya harmonis, bisa saling mengisi satu sama
lain. Mereka kan berada dalam satu kotak dan menjadi panutan dari anak
buahnya," kata Prabowo, Rabu (3/6).
Sebelumnya hubungan antara Ahok sapaan akrab Basuki dengan Djarot
dikabarkan renggang. Hal ini disebabkan pemberian dukungan Djarot
terhadap acara Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) di Senayan, Jakarta Pusat.
Ahok sempat tak terima, karena Djarot telah mendahuluinya. Bahkan
Ahok sempat menyebut Djarot bukanlah pasangannya, dan mengatakan Djarot
setingkat dengan jabatan Deputi.
"Wagub dikatakan Deputi itu kebangetan sekali, ia tidak boleh
menyamakan Wagub dengan Deputi. Keduanya harus buktikan kekompakkan,
jangan saling menyalahkan," ujar politikus Gerindra ini.
Adapun Djarot mengaku dukungan diberikan untuk mendukung lapangan
usaha bagi pedagang kecil. Ia pun mengatakan penyelenggara acara tidak
meminta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI, Djarot
mengaku setuju karena tidak menggunakan anggaran Pemprov. Selain itu,
penyelenggara juga mengatakan banyak keuntungan lain, seperti tiket
masuk gratis bagi para pengunjung.
"Kalau untuk kepentingan masyarakat kenapa tidak boleh. Kan dulu
pernah dilakukan juga oleh Jokowi. Apalagi Pemda tidak dirugikan, jadi
harus disupport," ujar Prabowo.(ROL)