BANDA ACEH – Pengamat Politik
dan Keamanan Aceh, Aryos Nivada mengapresiasi langkah-langkah yang ditempuh
Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto dan Danrem 011/Lilawangsa,
Kolonel Inf Achmad Daniel Chardin karena telah melakukan pendekatan persuasif
melalui komunikasi dengan kelompok bersenjata di Aceh, Din Minimi.
“Penelitian telah
membuktikan, bahwa 80 persen persoalan konflik sosial terjadi karena tidak
berjalannya komunikasi,” ujar penulis buku Wajah Politik dan Keamanan Aceh.
Aryos
menambahkan, kesempatan tersebut telah dimanfaatkan oleh Danrem 011/Lilawangsa,
yaitu melakukan komunikasi langsung dengan Din Minim, dan bersilaturahmi
kerumah orang tua mantan kombatan GAM tersebut.
Hal
tersebut menjadi tamparan serius bagi pemerintahan Zaini Abdullah dan Muzakir
Mannaf, bahwa mereka berdua tidak memiliki niat untuk membangun komunikasi
dengan Din Minimi dan mirisnya publik menilai urusan Din Minimi tidak penting
dan terkesan di acuhkan.
“Konflik ini
disebabkan karena terputusnya jalinan siraturahmi antara eks kombatan dengan
unsur pimpinan elit GAM dalam pemenuhan hak bagi mereka setelah tidak memegang
senjata lagi,” katanya.
Tambahnya
Aryos Peneliti Jaringan Survey Inisiatif, apabila pendekatan-pendekatan atau
komunikasi tersebut dijalin dari awal, bisa dipastikan persoalan Din Minimi
tidak meluas dan tidak memiliki dampak bagi masyarakat Aceh.
“Cara yang dilakukan
Danrem 011/Lilawangsa patut kita apresiasi, karena pendekatan yang dilakukan
tidak mengedepankan cara-cara militeristik, tetapi lebih mengedepankan
pendekatan komunikasi dan humanis,” tuturnya, Sabtu (6/6/2015).
Dengan
dilakukannya pendekatan persuasif, membuktikan bahwa TNI sudah reformis secara
institusi vertikal dan alat negara dalam merespon gejolak keamanan dalam
negeri, seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah dalam menyelesaikan urusan
kebutuhan eks kombatan yang tidak direalisasikan.
Pendekatan
persuasif berbasiskan aspek kearifan lokal melalui komunikasi membuat langkah
positif di mata publik dan tidak menimbulkan trauma bagi masyarakat. Apa lagi
perdamaian Aceh sudah berjalan sepuluh tahun dan harus dijaga agar tidak
terjadi benih-benih konflik baru.[rls]