ACEH TAMIANG - Kasus dugaan mark up ganti rugi lahan pusat pasar tradisional di Kebun Tengah, Desa Bukit Rata, Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang terus menjadi perhatian publik.
Persatuan Mahasiswa Aceh Tamiang (Pematang), pun angkat bicara. Sebab, menurut Pematang, terkuaknya kasus tersebut merupakan pelengkap dari sekian banyak kasus-kasus yang terkesan dipeti"es"kan.
"Saya sangat mengharapkan transparansi dan profesionalisme pihak Kejari Kuala Simpang. Apalagi kasus ini diduga melibatkan nama Sekda dan Ketua DPRK Aceh Tamiang yang notabene sebagai wakil rakyat Tamiang," kata Ketua Umum Pematang, Ega Prijusti Siagian, kepada lintasatjeh.com, Selasa (30/6/2015).
Selain itu, Pematang juga meminta semua LSM, Ormas, Pemuda, Mahasiswa dan masyarakat tetap lantang mengawal kasus ini hingga tuntas. Sehingga jangan sampai ada pihak yang terbeli karena kelicikan dan bujuk rayu sang "Aktor" kasus yang dinilai merugikan uang negara ini.
Dirinya pun sangat berharap pihak media, terutama lintasatjeh.com untuk selalu konsisten mempublikasikan berita dengan apa adanya, bukan karena ada bekingan atau lain sebagainya. Termasuk media-media lain yang melakukan peliputan di Kabupaten Aceh Tamiang turut aktif sebagai sosial kontrol, jangan "Mlempem" membela kepentingan rakyat dan justru jadi ayam sayur ketika kasus itu menyeret nama pejabat.
"Sebagai mahasiswa, kami siap mengawal proses dan kelanjutan dari kasus ini. Kami tidak mau rakyat Aceh Tamiang menjadi yang paling dirugikan," tegas Mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Industri, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) ini.
Menurutnya, dengan adanya isu cuci tangan dari pihak-pihak yang terlibat dan bahkan ada indikasi aktor kasus tersebut akan mengorbankan orang lain atas kebusukan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Apalagi, di bulan Ramadhan ini adalah momentum untuk membawa Negeri Bumi Muda Sedia kearah yang lebih baik. Dirinya juga mengajak rakyat dan mahasiswa agar menjaga Aceh Tamiang dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
"Kami siap mengawal proses ini, kami siap bertindak. Kami siap melakukan aksi jika terjadi rekayasa dalam penentuan tersangkanya. Jangan ada yang dikorbankan oknum pejabat atas konspirasi jahat ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Forum Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh (FPMPA), Mufied Alkamal mengatakan agar para pelaku yang terlibat, harus diberikan hukuman yang setimpal. Kami siap mengawal kasus ini dengan bantuan kawan-kawan media, LSM dan ormas lain yang ingin melawan segala bentuk pratek korupsi yang merugikan daerah dan menyengsarakan rakyat.
"Kami himbau pemuda, mahasiswa, media, LSM dan ormas lain jangan ragu untuk membongkar kasus ini hingga tuntas," tutup Dosen UIN Ar-Raniry ini.[Redaksi]