LANGSA – Pimpinan Redaksi Juang News Hamdani, SE, MSM dan wartawannya diancam oleh OTK, Selasa, (2/5/2015). Hamdani diancam akan dihabisi melalui pesan singkat (SMS), demikian juga Roby yang merupakan wartawan Juangnews.com di wilayah Kota Langsa dan Aceh Timur, mendapatkan ancaman yang sama dari OTK pada Kamis (5/6/2015) malam.
Adapun bunyi SMS ancaman yang diterima oleh Hamdani, dari OTK nomor handphone +6282304627709 yang dikirim pada pukul 20.53 WIB, berbunyi,"Pat2 yang kutume kupeuabeh keuh, nyoe hana kajak keno kupreh di lapangan karang rejo poh 11 malamnyo (dimanapun kutemukan kuhabisi kamu, kalau kamu tidak pergi ke lapangan Karang Rejo (Bireuen_red), pukul 11 malam ini)".
Kepada lintasatjeh.com, saat dikonfirmasi, Hamdani mengaku selama ini tidak punya musuh, tapi dia menduga ini mungkin terkait dengan berita masalah imigran gelap, yang dimuat di medianya dan mengundang perdebatan di media sosial.
"Saya tidak merasa punya musuh, bahkan selama ini aman-aman saja. Mungkin ini terkait dengan berita masalah imigran gelap," katanya kepada lintasatjeh.com, Jum'at (5/6/2015).
Sedangkan berita yang saya duga mengundang masalah berjudul,"Aduh! Imigran Gelap Bak Raja, Warga Setempat Jadi Pemulung".
Kemudian berita tersebut saya share ke media sosial, dan banyak mengundang beragam pendapat, tapi salah satu akun 'Johan Partner Pase' menanggapinya sangat kasar, dengan bahasa makian, sehingga akhirnya saya blokir pertemanan.
"Eh, tidak lama kemudian masuk sms dari nomor tidak saya kenal, dengan nada menantang dan mengancam. Ada tiga kali sms dikirimkan, tapi dua sms terdahulu sudah saya hapus," terang Hamdani menguraikan secara panjang lebar kronologis ancaman yang dia alami.
Terkait dengan ancaman tersebut, Hamdani mengaku menjadi tidak nyaman, dan jika terus berlanjut tentu akan dilaporkan ke pihak yang berwajib. Karena selain sudah mengancam jiwa juga sudah mengganggu kebebasan pers.
"Saya merasa tidak nyaman dengan ancaman ini, kalau terus berlanjut akan saya laporkan ke polisi. Karena ini juga sudah mengganggu kebebasan pers," kata Hamdani yang juga sekretaris PWI Bireuen ini.
Kemudian hal yang sama juga disampaikan oleh Roby wartawan Juang News, yang mendapatkan ancaman dari OTK, Jumat (5/6/2015) di Langsa.
"Saya juga dapat ancaman melalui SMS dari OTK, nomor handphone +6281375324153, yang tidak saya kenal," jelas Roby sambil menunjukkan SMS di hpnya.
Ini bunyinya,"Kalau mau selamat tinggalkan Aceh, Migran juga orang Muslim".
SMS tersebut dikirim OTK pada tanggal 5 Juni 2015 pukul 01.11 WIB. Kebetulan saya yang langsung meliput di lapangan terkait dengan pemberitaan yang berjudul,"Imigran Gelap Bak Raja, Warga Setempat Jadi Pemulung" tandas Roby.[w4]