IST |
LHOKSEUMAWE - Oknum petugas Imigrasi Kelas II Lhokseumawe, Busairi,
nyaris duel dengan salah seorang wartawan media online Lintas Atjeh, Syamsul
Arifin di kantor Imigrasi setempat, Selasa pagi (16/6).
Kejadian
itu terjadi ketika Arifin bersama tiga rekannya yang juga wartawan hendak
menemui Kepala Imigrasi, Muhammad Akmal untuk mewawancarai perihal pengungsi
Rohingya yang dipindahkan ke Kuta Makmur.
Namun,
karena Kepala Imigrasi tersebut sedang tidak ada di tempat, Arifin kemudian
bersama rekannya hendak cabut meninggalkan tempat. Lantas, Busairi justeru
datang menghampiri wartawan itu dengan wajah emosi.
Kemudian,
dikatakan Arifin, tiba-tiba oknum petugas tersebut bertanya hingga empat kali
"Cari Siapa" dengan nada keras dan gaya menantang mengajak duel (berkelahi)
secara jantan di halaman kantor imigrasi.
"Kalian
cari siapa, tidak ada Sayed Fauzi disini, tidak ada Sayed Akmal disini. Kalian
datang ke sini tidak ada minta izin, saya tidak takut dengan wartawan. Ayo kita
main secara jantan di luar, buka pakaian," ucap Busairi dengan nada teriak
serak basah dan gemetar sembari mengarahkan telunjuknya ke arah wartawan.
Situasi
pun kian memanas, salah seorang wartawan rekan dari Arifin mencoba mengambil
gambar dengan handphone kamera tinggi. Namun, si Busairi kian naik fitam dan
hendak merampas handphone tersebut.
Busairi
semakin bringas dan terus menerus mengajak si wartawan untuk duel bersamanya
secara jantan. Ke empat wartawan tersebut pun nyaris naik fitam dengan ajakan
tersebut. Beruntung beberapa petugas lainnya berhasil mendinginkan suasana.
"Kami
mintak maaf atas sikap teman kami dengan abang-abang wartawan. Sudahlah jangan
ribut-ribut lagi. Teman saya itu (busairi,red) memang seperti itu, dia suka
marah-marah," kata petugas Imigrasi, Yusuf.
Suasana
panas kemudian menjadi tenang, para wartawan meninggalkan tempat. Sementara
oknum petugas tersebut masih saja ngomel-ngomel seraya menunjukkan bahwa
dirinya hebat. Padahal belakangan diketahui, bahwa ia merupakan petugas
security honorer yang sebelumnya bekerja sebagai tukang parkir di halaman
imigrasi.[chairul]