gedung BLK. (Foto: Dok) |
LHOKSUKON - Sekitar 322 orang imigran Myanmar etnis muslim
Rohingya akan dipindah lagi yang kedua kalinya. Saat ini mereka masih menempati
gedung pelabuhan ikan di Desa Kuala Cangkoy, Lapang, Aceh Utara.
Kabag
Humas Pemkab Aceh Utara, Drs. Amir Hamzah mengatakan, para imigran tersebut
direncanakan akan dipindah ke gedung Balai Latihan Kerja (BLK) yang terletak di
Desa Blang Adoe, Kuta Makmur, Aceh Utara.
“Tempat baru untuk
penampungan imigran Myanmar yaitu di gedung BLK. Pemindahan dilakukan agar
mendapatkan lokasi yang layak dan memenuhi standar lokasi penampungan,”
katanya, Selasa (02/6).
Chairul
Sya'ban jurnalis lintasatjeh.com melaporkan langsung dari lokasi menyebutkan,
bahwa saat ini lokasi penempatan baru untuk para imigran tersebut sedang di
bersihkan.
Lokasi
yang diperkirakan seluas tujuh hektar itu sudah mulai bersih. Beberapa petugas
dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Aceh Utara juga sibuk menyiapkan lahan untuk
mendirikan bilik. Terlihat juga sejumlah staf Internaitonal Organization for
Migration (IOM) yang mengecek lokasi.
Menurut
Amir Hamzah, sudah empat hari IOM turun ke lokasi tersebut untuk melakukan
berbagai survei. Diantaranya mengukur lahan untuk dibuat pagar dan untuk kebutuhan
lainnya.
“Berdasarkan hasil
rapat dengan berbagai pihak yang berkompeten, mengenai berbagai sarana dan
prasarana ditempat yang baru itu akan dikerjakan oleh Yayasan sosial Aksi Cepat
Tanggap (ACT) dan IOM,” katanya.
Sebelumnya,
ratusan imigran Myanmar dan Bangladesh ditempatkan di gedung olahraga
Lhoksukon, namun karena sanitasinya kurang memadai, maka Pemkab memindahkan
mereka ke dua tempat yang berbeda.
322 imigran Myanmar ditempatkan di Desa Kuala Cangkoy, dan 232 imigran Bangladesh dipindahkan ke bekas gedung imigrasi Lhokseumawe di Peunteut, Lhokseumawe.[chairul]
322 imigran Myanmar ditempatkan di Desa Kuala Cangkoy, dan 232 imigran Bangladesh dipindahkan ke bekas gedung imigrasi Lhokseumawe di Peunteut, Lhokseumawe.[chairul]