Demo di kantor Bupati Aceh Utara. (foto: Dok) |
LHOKSEUMAWE - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi
Mahasiswa Penyelamat Aceh Utara menggelar aksi demo di depan kantor bupati Aceh
Utara yang beralamat di Jl Mayjend T. Hamzah Bendahara Kelurahan Keude Aceh,
Lhokseumawe, Rabu (03/6/2015).
Aksi
demo dilakukan terkait buruknya Pemerintahan Aceh Utara yang sudah berjalan
tiga tahun selama dipimpin Muhammad Thaib atau Cek Mad. Dalam hal ini mahasiswa
juga meminta Bupati untuk mengganti pejabat yang terlibat korupsi dan Stop KKN
dilingkungan Pemda Aceh Utara.
Koordinator
aksi, Adni Fajri mengatakan ada empat faktor penyebab buruknya Pemerintahan
Aceh Utara, meliputi pembangunan yang tidak sesuai dengan harapan. Tidak adanya
lapangan kerja dan bertambahnya angka pengangguran, Lemahnya pengawasan dan koordinasi,
serta Korupsi semakin bertambah dan meraja lela.
“Kami juga meminta
untuk di Lakukan upaya semaksimal mungkin demi mengembalikan uang Pemda Aceh
Utara sebesar 220 Milyar di Bank Mandiri Cab. Jelambar, Jakarta Selatan.
Membuka akses permodalan kepada Usaha mikro masyarakat, dan menciptakan
lapangan kerja bagi masyarakat,” teriak Adni dalam
orasinya.
Para
pejabat yang terindikasi korupsi juga agar kiranya kooperatif dan segera
menyelesaikan kasus hukumnya sehingga tidak menganggu kinerja Pemda dalam
rangka melayani kebutuhan rakyat.
“Bila perilaku korupsi
tidak dihentikan maka mahasiswa dan rakyat akan mencabut mandat yang telah
diberikan kepada Bupati,” tegas Adni.
Dalam
aksi tersebut para peserta aksi diterima oleh wakil Bupati Aceh Utara Drs. Muhammad
Jamil MKes. Pihaknya menyatakan bahwa akan menyampaikan tuntutan peserta aksi
kepada Bupati dan pejabat lainnya agar nantinya di bahas bersama-sama dalam
diskusi.
Para
pendemo akan kembali melakukan aksinya dikantor Bupati Aceh Utara pada Jum'at mendatang
05 Juni 2015 pukul 08.00 WIB dengan mengikutsertakan ormas dan para media serta
abang becak yang berada di Kota Lhokseumawe.[chairul/liem]