Bocah Rohingya menunjukkan pecahan uang rupiah |
LHOKSEUMAWE - Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(KP3A) Aceh Utara berikan penyuluhan kesehatan kepada imigran Myanmar etnis
muslim Rohingya di komplek Integrated Community Shelter (ICS) Desa Blang Adoe,
Kuta Makmur, Aceh Utara, Selasa (23/6/2015).
Staf
Perlindungan Anak KP3A Aceh Utara, Raiyana Iswani S.Pd, MKes menyebutkan,
rata-rata imigran tersebut diserang penyakit Skabies atau penyakit kulit
gatal-gatal.
"Oleh
karena itu, diberikan penyuluhan ini agar para pengungsi mengerti dan paham cara-cara
menjaga kesehatan serta mencegahnya. Kita ajarkan juga mereka untuk menjaga
lingkungan," katanya.
Menurutnya,
penyakit Skabies menyerang karena para pengungsi itu sudah berbulan-bulan tidak
mandi dan membuang kotoran sembarangan ketika masih menumpangi kapal sebelum
terdampar di Aceh.
"Pengakuan
mereka bahwa sudah empat bulan mereka tidak mandi selama berada di kapal.
Mereka membuang kotoran dengan sembarangan tempat, pipis juga demikian. Maka
kita berikan penyuluhan ini agar mereka paham akan dampaknya," sebut
Raiyana.
Dalam
hal ini dirinya juga menyebutkan bahwa lima orang wanita muda Rohingya saat ini
dalam keadaan hamil dan menunggu hari untuk melahirkan. KP3A sendiri siap untuk
melakukan pendampingan untuk mereka.
"Kita
lakukan pendampingan. Lima orang wanita rohingya yang hamil itu tinggal
menunggu hari, usianya masih sangat muda, antara 13 dan 14 tahun," katanya
lagi.
Penyuluhan
tersebut, terangnya, turut melibatkan sejumlah lembaga kemanusiaan seperti
lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT), Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi),
dan lembaga pendidikan Rumah Baca Aneuk Nanggroe (Ruman) Aceh.[chairul]