ACEH TIMUR - Terkait pernyataan Kepala Dinas Pendidikan Aceh Timur, tetang akan memanggil Kepala SMKN 1 Idi Rayeuk Usman, S.Pd.I karena melanggar Permen Diknas nomor 28 tahun 2010, ini dinilai aneh, pasalnya pengangkatan dan mutasi Kepala Sekolah keputusannya ada di Kepala Dinas setempat.
''Kita Menilai dan menduga Kepala Dinas Pendidikan Aceh Timur, tidak teliti dan bijak menyingkapi persoalan, karena dalam Permendiknas tersebut yang mempunyai wewenang mengangkat Kepala Sekolah adalah Kepala Dinas, kenapa harus dipanggil kepala sekolah sementara SK terakhir kepala Sekolah ada di Dinas Pendidikan, ini sangat aneh, kalau memang Kepala SMKN 1 Idi melanggar peraturan kenapa baru hari ini Kadis Pendidikan Aceh Timur berkomentar, kenapa tidak sejak keluarnya Permendiknas tersebut pada tahun 2010 silam, sudah lima tahun lo,'' ujar Ilyas Ismail Sekretaris LSM Peduli Tentang Pendidikan Aceh Timur [Peuteupat] dan salah seorang Wali Murid di SMKN 1 Idi, Kepada lintasatjeh.com, Minggu 28 Juni 2015.
Ilyas selaku wali murid di SMKN 1 Idi, menilai selama kepimpinan Kepala SMKN 1 Idi, Sekolah kejuruan tersebut lebih maju dan banyak kerjasama dengan pihak luar, seperti PT. Yamaha Scopy, Toyota Otomotif, Institut Migas dan baru-baru ini juga telah menandatangani kerjasama dengan perusahaan Komputer Axio dari Bandung,'' ini merupakan kemajuan SMKN 1 Idi yang tidak kita nafikan,'' ujar Ilyas Ismail.
Belum tentu seorang serjana yang mampu membawa dunia pendidikan lebih maju, jika kita ikuti Permendiknas banyak kepala Sekolah di Aceh Timur yang harus segera dipanggil oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh Timur untuk diperiksa SK terakhirnya.
"Dalam rapat wali murid kita sering mendengarkan paparan Bapak Usman S.Pd.I, beliau sosok Kepala Sekolah yang mempunyai semangat mengebu-gebu, untuk membangun SMKN 1 Idi lebih maju, bahkan baru-baru ini Kepala Dinas Pendidikan Provinsi memuji penghijauan yang ada di SMKN 1 Idi dan bahkan kita mendengar ada angin segar bahwa SMKN 1 Idi akan menjadi sekolah rujukan untuk SMKN lainnya di Aceh Timur,'' papar Ilyas.
Terkait mau diganti Kepala SMKN 1 Idi itu hak Kepala Dinas setempat, ''Jadi Kepala Dinas tidak perlu berkomentar. Toh Pak Usman, S.Pd.I Kepala Sekolah anak Kami diangkat oleh Dinas Pendidikan, bukan kami wali murid yang angkat dan bukan mengangkat diri sendiri menajadi Kepala SMKN 1 Idi, itu semua berdasarkan kelayakan," kata Ilyas.
Kita menilai kinerja Kepala SMKN 1 Idi telah maksimal dalam memajukan Pendidikan Aceh Timur, dari muridnya 100 orang kini telah mencapai 700 orang ini sangat luar biasa. Ketimbang ada Kepala Sekolah SMK lainya di Aceh Timur yang hanya bisa bicara saja, namun tidak berbuat dari Murid 300 orang menjadi 100 orang menjelang dia dipindahkan,'' cetus Ilyas Ismail.
Harapan Ilyas selaku Sekretaris LSM Peuteupat dan Wali Murid SMKN 1 Idi, Kapala Dinas Pendidikan Aceh Timur untuk lebih bijak menyingkapi semua persoalan, jangan terpengaruh dengan hal-hal yang menjadikan pendidikan Aceh Timur brobrok, ''ibaratnya jangan memasukkan bola ke gawang sendiri, kita wali Murid mendukung apapun kebijakan Kepala Sekolah SMKN 1 Idi demi kemajuan sekolah, demi anak kami pintar dan berwawasan, jangan menghancurkan yang telah baik, tapi binalah yang belum baik,'' demikian pungkas Ilyas Ismail.[Iskandar]
''Kita Menilai dan menduga Kepala Dinas Pendidikan Aceh Timur, tidak teliti dan bijak menyingkapi persoalan, karena dalam Permendiknas tersebut yang mempunyai wewenang mengangkat Kepala Sekolah adalah Kepala Dinas, kenapa harus dipanggil kepala sekolah sementara SK terakhir kepala Sekolah ada di Dinas Pendidikan, ini sangat aneh, kalau memang Kepala SMKN 1 Idi melanggar peraturan kenapa baru hari ini Kadis Pendidikan Aceh Timur berkomentar, kenapa tidak sejak keluarnya Permendiknas tersebut pada tahun 2010 silam, sudah lima tahun lo,'' ujar Ilyas Ismail Sekretaris LSM Peduli Tentang Pendidikan Aceh Timur [Peuteupat] dan salah seorang Wali Murid di SMKN 1 Idi, Kepada lintasatjeh.com, Minggu 28 Juni 2015.
Ilyas selaku wali murid di SMKN 1 Idi, menilai selama kepimpinan Kepala SMKN 1 Idi, Sekolah kejuruan tersebut lebih maju dan banyak kerjasama dengan pihak luar, seperti PT. Yamaha Scopy, Toyota Otomotif, Institut Migas dan baru-baru ini juga telah menandatangani kerjasama dengan perusahaan Komputer Axio dari Bandung,'' ini merupakan kemajuan SMKN 1 Idi yang tidak kita nafikan,'' ujar Ilyas Ismail.
Belum tentu seorang serjana yang mampu membawa dunia pendidikan lebih maju, jika kita ikuti Permendiknas banyak kepala Sekolah di Aceh Timur yang harus segera dipanggil oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh Timur untuk diperiksa SK terakhirnya.
"Dalam rapat wali murid kita sering mendengarkan paparan Bapak Usman S.Pd.I, beliau sosok Kepala Sekolah yang mempunyai semangat mengebu-gebu, untuk membangun SMKN 1 Idi lebih maju, bahkan baru-baru ini Kepala Dinas Pendidikan Provinsi memuji penghijauan yang ada di SMKN 1 Idi dan bahkan kita mendengar ada angin segar bahwa SMKN 1 Idi akan menjadi sekolah rujukan untuk SMKN lainnya di Aceh Timur,'' papar Ilyas.
Terkait mau diganti Kepala SMKN 1 Idi itu hak Kepala Dinas setempat, ''Jadi Kepala Dinas tidak perlu berkomentar. Toh Pak Usman, S.Pd.I Kepala Sekolah anak Kami diangkat oleh Dinas Pendidikan, bukan kami wali murid yang angkat dan bukan mengangkat diri sendiri menajadi Kepala SMKN 1 Idi, itu semua berdasarkan kelayakan," kata Ilyas.
Kita menilai kinerja Kepala SMKN 1 Idi telah maksimal dalam memajukan Pendidikan Aceh Timur, dari muridnya 100 orang kini telah mencapai 700 orang ini sangat luar biasa. Ketimbang ada Kepala Sekolah SMK lainya di Aceh Timur yang hanya bisa bicara saja, namun tidak berbuat dari Murid 300 orang menjadi 100 orang menjelang dia dipindahkan,'' cetus Ilyas Ismail.
Harapan Ilyas selaku Sekretaris LSM Peuteupat dan Wali Murid SMKN 1 Idi, Kapala Dinas Pendidikan Aceh Timur untuk lebih bijak menyingkapi semua persoalan, jangan terpengaruh dengan hal-hal yang menjadikan pendidikan Aceh Timur brobrok, ''ibaratnya jangan memasukkan bola ke gawang sendiri, kita wali Murid mendukung apapun kebijakan Kepala Sekolah SMKN 1 Idi demi kemajuan sekolah, demi anak kami pintar dan berwawasan, jangan menghancurkan yang telah baik, tapi binalah yang belum baik,'' demikian pungkas Ilyas Ismail.[Iskandar]