JAKARTA - Letnan Jenderal (Purn) Sutiyoso dicalonkan Presiden
Joko Widodo jadi Kepala Badan Intelijen Negara (KaBIN). Wakil Ketua DPR Fadli
Zon pun meminta politisi yang akrab disapa Bang Yos itu mundur dari jabatan
politiknya jika terpilih sebagai KaBIN.
"Wajib
mundur dari partai," kata Fadli di Nusantara III, komplek parlemen,
Senayan, Jakarta, Senin (15/6/2015).
Dia
menekankan agar kepentingan parpol jangan sampai dipolitisir. Memiliki
latarbelakang posisi ketua umum, diharapkan mundurnya Sutiyoso menghilangkan
anggapan kepentingan politik.
"Jabatan
penting seperti Kepala BIN. Wajar orang berpendapat kalau bakal ada conflict of
interest," ujarnya.
Lanjutnya,
kata Fadli, pihaknya sudah menerima surat dari presiden Joko Widodo. Ia
mengatakan DPR punya batas waktu 20 hari untuk memproses mantan Pangdam Jaya
itu.
Maka,
pimpinan DPR pada Selasa besok akan mulai pelajari soal calon KaBIN.
"Sudah
menerima dari presiden, kami punya waktu 20 hari. Kita pelajari dulu lah lebih
mendalam. Saya akan usulkan di dalam rapim besok. Perlu dipelajari dulu
sosoknya. Kita nggak mau buru-buru, kita dalami, diskusi dulu, di fraksi dan
komisi," tuturnya.
Seperti
diketahui, Sutiyoso merupakan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan
Indonesia (PKPI). Adapun PKPI merupakan salah satu parpol yang tergabung dalam
Koalisi Indonesia Hebat (KIH).[Detik]