Oknum Polisi menutup wajahnya saat dijepret. (Foto: Dok) |
BANDA ACEH - Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Rakyat Aceh
Membangun (LSM-GRAM), sangat menyayangkan sikap Anggota Kepolisian yang masih
mengedepankan arogansinya dalam bertugas.
Demikian
dikatakan Direktur LSM GRAM, Muhammad Azhar, kepada lintasatjeh.com, Ahad
(7/6/2015) menanggapi sikap Polisi Lalulintas Aceh Utara, saat melaksanakan
razia kendaraan bermotor.
Lanjut
Azhar, Polisi seharusnya melindungi dan mengayomi masyarakat, bukan malah
sebaliknya. Dalam menjalankan tugasnya, Polisi juga harus mengedepankan sopan
santun terhadap pengendara saat memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan
bermotornya, meskipun ada pengendara yang melanggar.
"Bukan
malah bersikap arogan, dan meminta uang. Ini kan sama saja dengan preman yang
meminta uang pada masyarakat ketika masyarakat melewati pos Preman, tetapi ini
preman plat merah yang berseragam dan dilindungi hukum," tandas lulusan
Sekolah Demokrasi Aceh Utara (SDAU) ini.
Menurut
Azhar, hal ini menjadi masalah besar bagi masyarakat, dimana Polisi yang digaji
oleh rakyat untuk melindungi rakyat sebagai penegak hukum, bukan malah jadi "Predator
Rakyat" dan melanggar hukum.
Azhar
menambahkan, banyak sekali anggapan-anggapan negatif masyarakat terhadap Polisi
khususnya Polantas, dan bahkan masyarakat umumnya mereka takut pada Polisi dan
ini sangat jauh dari harapan rakyat dimana seharusnya Polisi jadi mitra masyarakat
yang melindungi dan mengayomi masyarakat, malah menjadi musuh masyarakat.
Untuk
itu, GRAM meminta Kepolisian Daerah Aceh untuk segera menindak anggotanya yang
nakal dalam menjalankan tugasnya di lapangan.[Redaksi]