BANDA ACEH - Forum Komunikasi Wartawan Media Online (FKWMOL) Aceh, mengecam oknum wartawan yang berupaya mengintervensi lintasatjeh.com terkait pemberitaan dugaan mark up ganti rugi lahan untuk pusat pasar tradisional milik Asiong di Kebun Tengah, Desa Bukit Rata, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang.
"Saya sebagai Ketua FKWMOL Aceh, dan mewakili para rekan pers semua meminta kepada oknum wartawan yang diduga sudah diperalat oleh aktor-aktor dugaan mark up ganti rugi lahan milik Asiong segera kembali jalan yang benar sesuai tupoksinya sebagai wartawan untuk membela kepentingan publik," tegas Ketua DPP FKWMOL Aceh, Razali. S, melalui pers releasenya, Minggu (28/6/2015).
Lebih lanjut, kita sayangkan apabila aktor-aktor pemain "usulan siluman" ganti rugi lahan milik Asiong sudah berhasil membungkam kebebasan pers. Seharusnya wartawan bersatu padu menyajikan informasi yang akurat untuk publik, bukan sebaliknya menjadi antek-antek perilaku jahat sejumlah oknum pejabat.
"Jangan tergiur dengan janji dan iming-iming, dan mengorbankan tupoksinya sebagai wartawan," cetus Razali.
Kita juga mengharapkan semua elemen masyarakat untuk menilai, selama ini kita lihat lintasatjeh.com menyajikan informasi secara akurat dari sumber-sumber yang jelas. Tapi yang mengherankan, justru ada oknum wartawan yang merasa risih dengan pemberitaan lintasatjeh.com untuk diketahui publik terkait indikasi mark up dan tidak menutup kemungkinan terjadi praktek korupsi.
"Kalau memang sudah dibungkam oleh oknum-oknum pejabat yang diduga melakukan mark up dan tindak pidana korupsi, lebih baik oknum wartawan itu mengajukan pengunduran diri ke pihak Pimred media yang bersangkutan," pungkas Razali seraya memberikan support agar lintasatjeh.com tetap memberikan informasi tentang dugaan mark up tersebut hingga kasus itu tuntas oleh pihak Kejari Kuala Simpang.[Redaksi]