IST |
JAKARTA – Pada 19 Juni, Direktur Badan Pembangunan
Internasional Pemerintah AS (USAID) Andrew Sisson dan Wakil Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Ketua Dewan Wali ICCTF Endah Murniningtyas
menandatangani sebuah kesepakatan senilai lima juta dolar AS untuk Indonesia
Climate Change Trust Fund (ICCTF).
Bantuan
ini akan mendanai program-program perubahan iklim yang dijalankan oleh LSM-LSM
Indonesia.
"Indonesia
menghadapi berbagai ancaman yang luas terkait dengan perubahan iklim.
Mulai dari perubahan pola cuaca yang mempengaruhi produksi pangan hingga
naiknya tinggi permukaan laut yang mengancam terjadinya banjir di kawasan
pesisir,” kata Direktur USAID Sisson.
“USAID bangga
mendukung Indonesian Climate Change Trust Fund dan akan meneruskan sejarah kami
dalam bermitra dengan pemerintah Indonesia dalam menangani tantangan-tantangan
global. Perubahan iklim adalah prioritas global bersama yang membutuhkan aksi
dari pemerintah, perusahaan swasta, LSM, masyarakat, dan sungguh mengesankan
bahwa pendanaan ini melibatkan semua pemangku kepentingan tersebut.”
ICCTF
mengumpulkan dan mengatur pendanaan dari berbagai macam sumber seperti
penyandang dana internasional, pendanaan iklim multilateral, dan juga dari
Pemerintah Indonesia guna mendukung serta mendanai program-program dan
kebijakan-kebijakan perubahan iklim. ICCTF adalah salah satu dari dua
macam dana perwalian yang dikelola secara nasional di dunia yang khusus dialokasikan
untuk mengatasi perubahan iklim sehingga dipandang sebagai contoh bagi banyak
negara berkembang dan berpenghasilan tingkat menengah.
“Kontribusi ini
menunjukkan bahwa mitra internasional seperti Amerika Serikat memiliki peranan
penting terhadap upaya Indonesia dalam proses transisi menuju perekonomian yang
rendah karbon dan beradaptasi terhadap perubahan iklim,”
ujar Deputi Menteri Murniningtyas, kepada lintasatjeh.com, Selasa (23/6/2015).
Indonesia
bukan saja penghasil gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim, melainkan
juga berada di antara negara yang paling rentan terkena dampak dari perubahan
iklim. Bank Pembangunan Asia memperkirakan bahwa perubahan iklim dapat
mengakibatkan kerugian ekonomi di kisaran 2-7% untuk Produk Domestik Bruto
tahunan di akhir abad ini.
Dukungan
USAID terhadap ICCTF hanyalah salah satu dari berbagai prakarsa perubahan iklim
yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Amerika di Indonesia, yang menunjukkan
cakupan bentuk kerjasama di bawah kemitraan komprehensif AS dan Indonesia. Pada
2015, USAID telah menginvestasikan lebih dari 38 juta dolar AS untuk program
lingkungan hidup di Indonesia.
Dengan
kerjasama ini, pihaknya memastikan bahwa generasi saat ini dan yang akan datang
akan terus mendapatkan manfaat dari kekayaan alam Indonesia dan menikmati hidup
di lingkungan yang lebih bersih dan sehat.[Redaksi]