LHOKSUKON - Aksi Cepat Tanggap (ACT) membangun program “Rohingya
Happy School” untuk 332 imigran Myanmar etnis Rohingya di pelabuhan
TPI Desa Kuala Cangkoy, Lapang, Aceh Utara. Sebagaimana dikatakan relawan ACT,
Siska kepada lintasatjeh.com, Minggu (07/6).
Happy
School dibuka untuk para Rohingya yang trauma pasca terdampar di perairan
Seunuddon, Aceh Utara pada 10 Mei lalu. “Kita bangun Happy
School untuk mereka karena trauma. Terlebih dahulu kita utamakan program
tersebut untuk anak-anak Rohingya,” katanya.
Happy
School dijalankan secara enjoy dan harus banyak interaksi kepada mereka
(Rohingya,red).
“Mereka yang anak-anak
kita ajari berhitung. Yang ibu-ibunya kita ajarkan cara membuat bros, sedangkan
yang pria dewasa ada juga kita ajarkan berbahasa Indonesia maupun Aceh,”
tambah Siska.
Berdasarkan
data yang dikumpulkan pihaknya, saat ini Rohingya yang di tampung oleh
Pemerintah di Aceh jumlahnya mencapai sekitar 1.447 yang terdiri dari 332
Rohingya di Aceh Utara, 433 di Bireum Bayeun Aceh Timur, dan 682 di Kuala
Langsa. Sementara total imigran Bangladesh mencapai sekitar 715 orang yang
terdiri dari 250 orang ditempatkan di Lhokseumawe, 43 orang di Bireum Bayeun
Aceh Timur, dan 422 orang yang ditempatkan di Kuala Langsa.
“Totalnya itu Rohingya
dan Bangaldesh sekitar 2.162. Mereka terdampar sejak 10 Mei lalu, gelombang
pertama terdampar di Aceh Utara, kedua di Kuala Langsa, dan ketiga terdampar di
Julok Aceh Timur,” pungkas Siska.[chairul]