IST |
LHOKSUKON - Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara masih saja dilanda
kekeringan sejak Februali lalu. Warga pun semakin mengeluh akibat kesulitan
mendapatkan air bersih untuk keperluan rumah tangga. Bahkan, untuk wudhu shalat
tarawih berjama'ah pun tidak ada.
Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib melalui Kabag
Humas, Drs. Amir Hamzah mengatakan, pihaknya belum terima
informasi kekeringan itu. Maka demikian pihaknya meminta kepala desa setempat
untuk menyurati kecamatan dan kemudian diteruskan ke kabupaten.
"Kami
belum terima info tersebut. Tapi coba kepala desanya beritahukan pihak
kecamatan secara lisan dan tulisan semacam surat. Nah, kemudian kecamatan nanti
teruskan ke Bupati. Mungkin itu solusinya," kata Amir saat di hubungi
lintasatjeh.com, Senin (22/6/2015).
Sementara
Camat Cot Girek, Usman K S,sos mengatakan, pihaknya masih berupaya mengatasi
persoalan tersebut. Bahkan katanya, sedang dibangun pipa ke desa-desa untuk
penyuplaian air bersih dari PDAM.
"Kami
masih berupaya. Pipa dari PDAM sebentar lagi juga akan masuk ke desa-desa untuk
disuplai air bersih. Besok rencananya pihak PDAM dari Kabupaten juga akan
melakukan pengecekan di kecamatan kita," katanya.
Prakirawan
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lhokseumawe, Syifaul Fuad
mengatakan, cuaca panas dengan suhu rata-rata 33 derajat celcius akan berlanjut
selama sebulan kedepan. Namun tidak menutup kemungkinan hujan turun secara
tiba-tiba.
Kondisi
itu dikarenakan posisi matahari yang masih berada di belahan bumi utara
khatulistiwa. "Aceh sendiri ada di belahan bumi utara tapi tidak menutup
kemungkinan ada potensi terjadi hujan jika muncul adanya gangguan cuaca seperti
daerah tekanan rendah," katanya.
Lebih
lanjut dirinya menyebutkan, adanya pertemuan angin menyebabkan terjadinya
penumpukan masa udara yang bisa menyebakan hujan secara tiba-tiba.
"Itu
kondisi cuaca secara umum hingga sebulan kedepan. Kalau awal-awal ramadhan ini
masih ada potensi hujan karena gangguan cuaca belum hilang. Kalau gangguannya
sudah menjauh maka cuaca kembali normal," pungkas Syifaul.[chairul]