Tim SAR sedang mengevakuasi.(Foto: Dok) |
LHOKSUKON -
Setelah lima jam lebih akhirnya Tim SAR Aceh Utara berhasil mengevakuasi jasad
penggali sumur, Ruslan (35) warga Desa Babussalam Unit lima, Baktiya, Aceh
Utara yang meninggal di dalam sumur dengan kedalaman sekitar 23 meter, Sabtu
(30/5/2015) pukul 20:30 WIB.
Awalnya,
tim regu penyelamat kwalahan melakukan evakuasi. Bahkan salah seorang petugas
SAR atas nama Rizal sempat pingsan dan kini dirawat di Puskesmas Lhoksukon
ketika dirinya masuki dasar sumur untuk mengambil jasad korban.
“Sempat kwalahan dan
nyerah, karena dasar sumur sangat panas dan bau gas. Alat oxigen untuk bernafas
yang kita pakai juga tidak berfungsi akibat tekanan gas yang sangat tinggi di
dasar sumur,” kata salah seorang petugas SAR.
Chairul
Sya'ban jurnalis lintasatjeh.com melaporkan, sebagaimana mengutip informasi
warga bahwa korban diketahui sudah tiga hari ini bekerja menggali sumur bersama
abang kandungnya, Naim, dibelakang rumah Rozi tepatnya di Desa Buket Hagu Patok
II, Lhoksukon, Aceh Utara.
Korban
pada pukul 12:30 WIB sempat diajak untuk istirahat oleh abang kandungnya itu.
Namun korban menolak karena kerjaan masih nanggung hingga akhirnya ia
menghembuskan nafas terakhirnya.
“Warga kemudian
ramai-ramai membantu evakuasi jasad korban dengan alat seadanya menggunakan
tali, tapi gagal,” demikian yang dilaporkan Chairul Sya'ban mengutip
keterangan Rozi dari lokasi .
Usai
melaksanakan shalat magrib, tim SAR yang dibantu warga melakukan evakuasi yang
ke sekian kalinya. Sayangnya, dasar sumur saat itu mulai berair setinggi dua
meter. Lokasi yang sangat medan dan agak gelap juga membuat regu penyelamat
kesulitan evakuasi.
Setelah
berhasil di evakuasi, jasad korban kemudian langsung dipulangkan ke rumah duka
di Desa Babussalam Unit lima, Baktiya, Aceh Utara dengan menggunakan ambulance.
Rencananya,
pihak keluarga akan memakamkan korban besok. Dalam hal ini jasad korban juga
tidak di autopsi. “Terserah sama keluarganya boleh di autopsi atau tidak,”
kata Komandan Koramil 08 Lhoksukon, Kapten Inf Saifullah yang ikut turun tangan
terkait musibah kelacakaan kerja tersebut.[chairul]