-->

Tangis Syamsiddah Belcom si Muslim Rohingya

12 Mei, 2015, 16.15 WIB Last Updated 2015-05-12T09:17:07Z
LHOKSUKON - Tangis Syamsiddah Belcom (55) pecah ketika berbicara dengan putranya, Ba'asyir (22) yang saat ini bekerja di Langkawi, Malaysia.

Syamsiddah salah satu pengungsi muslim Rohingya etnis Myanmar dari 582 orang yang sekarang ini ditampung di Gedung Olahraga (GOR) Lhoksukon, Aceh Utara.

Air matanya terus mengalir, tangan kirinya memegang erat tangan seorang pria bernama Arifin (38) yang membantunya berkomunikasi dengan Ba'asyir melalui handhphone.

Arifin merupakan warga Kecamatan Samudera, Aceh Utara yang fasih berbahasa Inggris.

Ba'asyir meminta dirinya untuk mencari ibu kandungnya.

"Saya menyimpan nomor contactnya setelah salah seorang pengungsi Rohingya memakai handphone saya, dan kemudian saya save dan berkomunikasi sampai dengan hari ini," ujar Arifin, Selasa (12/5/2015).

Percakapan Syamsiddar dengan anaknya itupun menarik perhatian warga Aceh lainnya yang sedang melihat saudara se-muslim mereka.

Dalam percakapannya yang diartikan dengan bahasa Inggris oleh Arifin, Syamsiddar bersama ratusan lainnya mengaku sempat ditahan di Thailand selama satu bulan setelah ditipu oleh agen China yang dijanjikan akan diberikan pekerjaan yang layak di Malaysia.

"Kepada anaknya dia mengaku hendak berangkat ke Malaysia dari Myanmar melalui agen China. Setiba di Thailand, mereka malah ditipu," kata Arifin.

Bukan hanya Syamsiddah, Muhammad Juned (21) juga rindu familinya. Juned sangat fasih dalam berbahasa melayu, isterinya adalah warga Medan, Sumatera Utara yang kini tinggal di Malaysia.

Juned menangis ketika berbincang dengan isterinya, Winda Mulya Muetia Sari. Ia gagal sampai ke tujuan Malaysia setelah kapal yang mereka tumpangi ditahan di Thailand dan ditipu agen China.[chairul]
Komentar

Tampilkan

Terkini