Ist |
ISLAMABAD - Taliban
mengaku bertanggung jawab atas jatuhnya helikopter di Pakistan yang mengangkut
sejumlah diplomat dan istri dua diplomat asing tewas. Seorang juru bicara
Taliban mengatakan yang menjadi sasaran adalah Perdana Menteri Pakistan Nawaz
Sharif.
Saat kejadian, Nawaz Sharif
tengah berada dalam pesawat yang terpisah untuk meluncurkan dua proyek di
kawasan pegunungan di utara Gilgit. Sharif dilaporkan juga telah mengungkapkan
"kesedihan mendalam atas insiden tragis" dan "menyampaikan
belasungkawa kepada mereka yang kehilangan nyawa mereka dalam insiden
ini."
Helikopter militer yang mengangkut
diplomat asing itu jatuh di kawasan pegunungan Gilgit-Baltistan dan menewaskan
enam orang pada Jumat, (8/5/2015). Menurut sumber militer, di antara korban
tewas itu termasuk dua duta besar, dua istri duta besar, dan dua awak
helikopter Pakistan.
"Duta besar Norwegia
Leif Larsen, Dubes Filipina Domingo Lucenario Jr, dan istri Dubes Malaysia
serta Indonesia untuk Pakistan tewas," ujar sumber militer itu. Dia
menambahkan, Duta Besar Belanda Marcel de Vink dan Duta Besar Polandia Andrzej
Ananicz mengalami luka-luka.
Juru bicara militer Pakistan,
Mayor Jenderal Asim Bajwa, mengatakan helikopter MI-17 itu membawa 17 orang,
termasuk 11 warga negar asing. "Sebanyak 13 orang selamat tetapi mengalami
luka-luka dengan berbagai tingkatan. Mereka sekarang mendapatkan perawatan di
rumah sakit militer di Jutial, sekitar 30 kilomter dari tempat kejadian."
Moda angkutan udara itu jatuh
di kawasan Lembah Naltar,pegunungan Gilgit-Baltistan, sekitar 300 kilometer
sebelah utara ibu Kota Islamabad.
Gilgit-Baltistan terletak di
utara Pakistan, tepat berada di persimpangan tiga pegunungan Himalaya,
karakorum, dan Hindu Kush, Pegunungan ini memilik 100 puncak dengan ketinggian
lebih dari 7000 meter. Kawaasan ini juga menjadi biang sengketa Kashmir.
Seorang saksi mata mengatakan
kepada Al Jazeera, kecelakaan helikopter tersebut sepertinya akibat masalah
teknis.[Tempo]