Perempuan Rohingya saat ditampung di Ule Rubek, Aceh Utara |
LANGSA - Saat meninjau tempat penampungan imigran Rohingya di
Langsa, Aceh Timur, Wakil Ketua DPR, Fadli Zon sempat berbincang dengan
beberapa pengungsi. Fadli menyimpulkan, tempat penampungan imigran Rohingya
asal Myanmar dan Bangladesh harus dipisah karena rawan terjadi pertengkaran.
"Berdasarkan
cerita dan peninjauan yang kita lakukan, ini kan imigran ada dua, dari Myanmar
dan dari Bangladesh. Dua kelompok ini berbeda kepentingan," kata Fadli di
Langsa, Aceh Timur, Minggu (24/5/2015).
Imigran
Rohingya asal Myanmar sengaja pergi karena memang tak diakui di negaranya.
Sedangkan imigran Rohingya Bangladesh, mereka pergi dari negaranya untuk
mencari pekerjaan di Malaysia, bukan karena terusir.
"Tadi
kan yang Bangladesh tujuan utama ingin ke Malaysia untuk mencari pekerjaan,
bukan karena terusir dari negara mereka, sehingga harus kita pikirkan
ini," jelas Fadli.
Salah
seorang imigran Rohingya asal Myanmar, Amin (28), memang mengisahkan awal
perjumpaan mereka dengan imigran Bangladesh. Mereka bertemu di tengah laut.
Saat
itu para imigran Bangladesh ingin menumpang kapal mereka, karena kapal yang
ditumpangi imigran Bangladesh kehabisan bahan bakar. Namun yang terjadi malah
perkelahian antara imigran Myanmar dan Bangladesh. Sebab utamanya karena tujuan
awal mereka berbeda dan berebut makanan di kapal. Beberapa imigran terbunuh
dalam perkelahian itu.
"Sehingga
ini tempat pengungsiannya harus kita pisahkan karena rawan terjadi
gesekan," tegas Fadli.[Detik]