LHOKSEUMAWE - Seorang imigran asal Bangladesh, Muhammad Rasyid (35)
meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Buket Rata Lhokseumawe,
Selasa (19/5/2015).
Informasi
yang diperoleh lintasatjeh.com dari petugas medis RSU Cut Meutia Lhokseumawe,
dr. Martunis mengatakan, Rasyid meninggal akibat menderita penyakit kurang gizi
atau malnutrisi.
"Almarhum
meninggal pada pukul 02:20 dinihari, dia meninggal karena sakit malnutrisi. Dia
sempat dirawat bersama 12 warga Bangladesh lainnya, dan kini ke 12 orang itu
masih dirawat inap," katanya.
Menurutnya,
pihak rumah sakit telah mengupayakan peningkatan asupan nutrisi melalui makanan
bergizi. Dengan bantuan dana APBK Aceh Utara, mereka mendapat penanganan medis
dari rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut.
Kasi
Wasdakim Imigrasi Kelas II A Kota Lhokseumawe, Albert Djalius mengatakan,
pihaknya telah mengkoordinasikan kepada pihak Bangladesh terkait meninggalnya
salah seorang pengungsi Bangladesh yang sempat terdampar di perairan Aceh Utara
bersama ratusan imigran lainnya.
"Sudah
kita koordinasikan terkait meninggalnya warga Bangladesh ke negara mereka. Dan
jenazahnya akan segera kita pulangkan ke negara asal di Bangladesh," kata
Albert.
Sementara
itu di Rumah Sakit Umum Kota Langsa dilaporkan sebanyak 50 orang imigran
Rohingya dan Bangladesh dirawat inap sejak hari pertama terdampar di perairan
Langsa. Rata-rata mereka menderita penyakit diare dan gizi.
"Sejak
pertama terdampar, ada 43 orang yang kita rawat inap di RS. Nah tadi malam
sudah tambah lagi tujuh orang, jadi totalnya sampai dengan hari ini ada 50
orang. Rata-rata mereka menderita diare dan gizi diantaranya anak-anak,"
kata Wakil Direktur RS Langsa, Syamsul.
Menurutnya,
penyakit yang dialami para pasien asing tersebut dikarenakan lama tak makan
saat terombang-ambing di laut lepas. Tak hanya itu, permasalah sanitasi
ditempat penampunga di Kuala Langsa juga menjadi faktor utama.[chairul]