-->

Rasyid Imigran Asal Bangladesh di Aceh Meninggal Karena Kurang Gizi

19 Mei, 2015, 21.12 WIB Last Updated 2015-05-19T14:13:09Z
LHOKSEUMAWE - Seorang imigran asal Bangladesh, Muhammad Rasyid (35) meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Buket Rata Lhokseumawe, Selasa (19/5/2015).

Informasi yang diperoleh lintasatjeh.com dari petugas medis RSU Cut Meutia Lhokseumawe, dr. Martunis mengatakan, Rasyid meninggal akibat menderita penyakit kurang gizi atau malnutrisi.

"Almarhum meninggal pada pukul 02:20 dinihari, dia meninggal karena sakit malnutrisi. Dia sempat dirawat bersama 12 warga Bangladesh lainnya, dan kini ke 12 orang itu masih dirawat inap," katanya.

Menurutnya, pihak rumah sakit telah mengupayakan peningkatan asupan nutrisi melalui makanan bergizi. Dengan bantuan dana APBK Aceh Utara, mereka mendapat penanganan medis dari rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut.

Kasi Wasdakim Imigrasi Kelas II A Kota Lhokseumawe, Albert Djalius mengatakan, pihaknya telah mengkoordinasikan kepada pihak Bangladesh terkait meninggalnya salah seorang pengungsi Bangladesh yang sempat terdampar di perairan Aceh Utara bersama ratusan imigran lainnya.

"Sudah kita koordinasikan terkait meninggalnya warga Bangladesh ke negara mereka. Dan jenazahnya akan segera kita pulangkan ke negara asal di Bangladesh," kata Albert.

Sementara itu di Rumah Sakit Umum Kota Langsa dilaporkan sebanyak 50 orang imigran Rohingya dan Bangladesh dirawat inap sejak hari pertama terdampar di perairan Langsa. Rata-rata mereka menderita penyakit diare dan gizi.

"Sejak pertama terdampar, ada 43 orang yang kita rawat inap di RS. Nah tadi malam sudah tambah lagi tujuh orang, jadi totalnya sampai dengan hari ini ada 50 orang. Rata-rata mereka menderita diare dan gizi diantaranya anak-anak," kata Wakil Direktur RS Langsa, Syamsul.

Menurutnya, penyakit yang dialami para pasien asing tersebut dikarenakan lama tak makan saat terombang-ambing di laut lepas. Tak hanya itu, permasalah sanitasi ditempat penampunga di Kuala Langsa juga menjadi faktor utama.[chairul]
Komentar

Tampilkan

Terkini