LHOKSUKON - Warga di Kecamatan
Seunuddon, Aceh Utara turut prihatin atas terdamparnya 569 warga asal Myanmar
yang terdampar di perairan Desa Meunasah Sagoe, Seunuddon, Minggu pagi (10/5/2015).
Para warga turut menyalurkan segala bentuk bantuan kepada mereka.
“Kami turut prihatin, apalagi tak
sedikit warga Aceh yang pernah merasakan hal yang sama ketika Aceh masih
konflik. Nah kini bantuan terus berdatangan yang berupa makanan, pakaian, dan
fasilitas mandi. Mereka sangat kelaparan,” kata Geuchik Desa Meunasah Puntong,
Mansyur.
Kondisi yang serupa juga terlihat
di Desa Matang Raya Barat, Baktiya. Berbagai macam bentuk bantuan terus
berdatangan, bahkan warga sekitar turut membuka dapur umum. “Kita buka dapur
umum atas bentuk keprihatinan kita terhadap warga Myanmar ini,” terang Geuchik
Matang Raya Barat, Baktiya, Husein.
Sementara itu, salah seorang
warga Myanmar yang bisa berbahasa melayu, Malik (43) mengatakan, mereka
terdampar dengan menggunakan satu kapal dari Negara mereka yang sebelumnya
sempat ditahan di Negara Thailand saat menuju ke Negara Malaysia untuk mencari
suaka politik.
“Kami menggunakan satu kapal
saja. Kondisi kami lemah karena kelaparan, selama dua bulan di tengah lautan kami
hanya memakan sisa-sisa makanan yang kami bawa dari Negara kami. Kami juga
enggan dipulangkan ke asal Negara kami,” kata Malik.[chairul]