-->

Pengungsi Asal Myanmar dan Bangladesh Tempati Eks Pabrik Kertas

22 Mei, 2015, 14.20 WIB Last Updated 2015-05-22T10:41:12Z
ACEH TIMUR - Meskipun niat baik Pemerintah Aceh Timur untuk menempatkan para imigran gelap asal Myanmar dan Bangladesh di salah satu gedung bekas Balai Latihan Kerja (LLK) Aceh Timur yang berada di wilayah Kota Langsa yang merupakan asset milik Pemkab Aceh Timur di halangi oleh Pemerintah Kota Langsa pada Rabu, 20 mei kemarin.

Sejak Kamis 21 Mei kemarin para Imigran gelap tersebut secara resmi ditampung di tempat penampungan sementara di bekas PT Lontar Papyrus Pulp & Papper Industries atau pabrik kertas yang berada di Dusun Pendidikan Gampong Bayeun, Kecamatan Rantau Selamat.

Menetapnya para Imigran gelap tersebut meskipun bersifat sementara berdasarkan hasil rembuk antara pihak Pemerintah Aceh Timur dengan utusan dari Internatinal Organization For Migration (IOM) dan UNHCR wilayah Sumatra di aula Kantor Camat Rantau Selamat pada Kamis pagi (21/05/2015).

Pada kesempatan tersebut turut hadir, Wakil Bupati Aceh Timur, Syahrul Bin Syama'un, Asisten II Usman A Rachman, SH, SP dan Kepala Satuan Perangkat Kerja Daerah yang terkait dalam bidang menangani  Imigran di Aceh Timur dan pihak kepolisian Aceh Timur dan juga Pihak Muspika Kecamatan Rantau Selamat.

Dalam rapat tersebut, pihak IOM bersedia memenuhi semua kebutuhan Imigran gelap , terutama dalam hal makanan, kesehatan dan lain sebagainya yang juga di Back Up oleh Pemerintah Daerah Aceh Timur.

Dalam kesempatan ini wakil Bupati Aceh Timur, Syahrul Bin Syama'un meminta kepada pihak UNHCR kalau bisa mereka ini para Imigran gelap jangan sampai terlalu lama berada di wilayah kerjanya hal ini bertujuan untuk menghindari konflik baru terutama dengan masyarakat.

"Kalau hari ini pihak Pemerintah Kota Langsa tidak mau berteman dengan kita dikarenakan tidak membolehkan kita membawa para Imigran ini ke wilayah mereka  mungkin nanti mereka akan mau berteman dengan kita lagi," ujar Syahrul.

Untuk tahap pertama, pantauan di lokasi penampungan sementara para imigran gelap ini, pihak Imigrasi Langsa dan Polda Aceh sedang melakukan identifikasi kepada seluruh pendatang tersebut, baik orang dewasa maupun anak-anak.

Sampai saat ini sumbangan kemanusiaan dari berbagai pihak terus berdatangan, baik itu dari masyarakat sekitar , LSM, perkumpulan pemuda dan juga pihak pemerintah Provinsi dan DPRA Aceh termasuk sumbangan pribadi Gubernur Aceh, dr. Zaini Abudullah dimana bantuan berupa kebutuhan para Imigran berupa makanan, pakaian anak-nak dan orang dewasa sampai dengan obat-obatan ini langsung diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Aceh, Drs. Alkudri, MM kepada Wakil Bupati Aceh Timur Syahrul Bin Syama'un. [Iskandar]
Komentar

Tampilkan

Terkini