TIMOR LESTE - Wakil Menteri Keuangan Timor Leste, Helder Lopes
mengatakan, saat ini terdapat dua kelompok investor di Timor Leste, yaitu
investor khusus untuk proyek pemerintah dan riil investor.
"Untuk
investor proyek, biasanya mereka ke Timor Leste untuk mencari proyek jalan
raya, setelah selesai proyeknya mereka bisa kembali lagi. Tapi ada juga
investor riil yang mereka menanam modal di sana," kata dia dalam
keterangan resmi yang dikirim ke redaksi, Minggu (3/5).
Selain
dari investasi langsung, anggaran pemerintah Timor Leste hampir 90 persen masih
di dapat dari penjualan minyak, sedangkan 10 persen dari pajak.
"Eksplorasi
minyak yang selama ini dilakukan pemerintah Timor Leste hasilnya tidak langsung
digunakan, namun disimpan di Petroleum Fund. Setiap tahun kita hanya mengambil
3 persen dari uang itu, ditambah dengan pajak. Jadi sekarang uang di Fund sudah
sekitar USD17 miliar, cukup substansial karena budget kita hanya sekitar USD1,5
miliar,” terangnya.
Helder
menambahkan, saat ini masalah negaranya bukan dari faktor uang, namun kemampuan
pemerintah untuk menggunakan uang. Pihaknya tidak ingin memiliki kapasitas
uang, namun tidak tahu cara membelanjakannya secara efektif.
"Tapi
sejauh ini ada koordinasinya. Kita dari Kementerian Keuangan selalu
merekomendasikan kementerian lainnya untuk melakukan anggaran sesuai dengan
kemampuan mereka, jangan sesuai ambisi," tandasnya.[rmol]