LHOKSUKON - Mantan Kombatan
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) terima bantuan dari Forum Komunikasi Pemberdayaan
Pemuda Aceh (FKPP-Aceh), Sabtu (16/5/2015).
Penyerahan bantuan tersebut
diserahkan langsung oleh Ketua DPP FKPP Aceh, Razali SKM dan Pimpinan Pesantren
Pendidikan Islam Sa'adatul Huda Desa Dayah Lhoksukon, Tgk Jamaluddin Ismail
alias Walidi.
"Ini adalah bentuk
sosial kita berupa bantuan yang mungkin bisa membantu mereka mantan kombatan
berjumlah sebelas orang," ujar Razali, usai penyerahan bantuan kepada 11 mantan kombatan GAM, di Canden Kupi Lhoksukon.
Serda Nurdin Gabung Dengan
GAM
Ada yang menarik disela-sela
pemberian bantuan kepada mantan kombatan GAM tersebut. Nurdin AB namanya, ia
pernah berkecimpung di Polri kesatuan Brimob Polda Aceh yang berpangkat Sersan.
"Dulu saya anggota Brimob
Polda Aceh berpangkat Sersan, lalu bergabung dengan GAM," kata Nurdin AB
alias Din Brimob, saat berbincang dengan lintasatjeh.com.
Dirinya mengaku tidak
menyesali telah meninggalkan kesatuannya sebagai anggota Brimob. Karena hal itu
murni dengan niat yang ikhlas ingin memperjuangkan masyarakat Aceh dari
ketertindasan.
Bukan hanya dirinya, Istri
tercintanya juga rela menanggalkan PNS-nya demi mengikuti suami tercinta.
Namun, dia sangat menyesali setelah apa yang terjadi saat ini.
"Pasalnya, pasca ditandatangani
MoU Helsinki 15 Agustus 2005 silam, kesejahteraan mantan kombatan GAM dinilai
semakin terabaikan. Ribuan diantara kami kondisi perekonomian masih
memprihatinkan," tambahnya bernada kecewa.
Padahal sambungya, saat ini
banyak elit GAM dan eks kombatan yang telah sukses melalui jalur politik dan
bisnisnya. Namun, menurut Din Brimob sangat sedikit dari mereka yang memikirkan
nasib para eks kombatan GAM lainnya.
"Mereka telah lupa
dengan sumpahnya sendiri," tandasnya.[pin]