IST |
LHOKSEUMAWE - Pemerintah Aceh diminta merespon keberadaan dan
tuntutan kelompok Din Minimi yang akhir-akhir ini yang harus diartikan sebagai
akumulasi kekecewaan atas kinerja pemerintah Aceh yang dianggap tidak sejalan
dengan amanah rakyat, terutama terkait dengan implementasi UUPA dan MoU
Helsinki.
Harapan
itu disampaikan Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Samudera Pasai (LPM SaPa Unimal) Fakhrur
Razi, kepada lintasatjeh.com, Ahad (31/5/2015).
“Kita bukannya setuju
terhadap aksi bersenjata kelompok Din Minimi, tapi apa yang dilakukan hari ini
sama persis dengan apa yang dilakukan oleh pimpinan Pemerintah Aceh saat ini
yaitu Gubernur Zaini Abdullah dan Wakil Gubernur Muzakir Manaf yang dulu ikut
mengendalikan pergolakan bersenjata melawan Pemerintah RI”.
Menurut
Fakhrur Razi, keberadaan kelompok Din Minimi terkesan mendapat sambutan positif
termasuk suara-suara yang mencuat di media sosial.
“Di mana-mana banyak
orang yang memberikan dukungan dan simpati apakah ini menjadi satu ukuran atas
kekecewaan kolektif masyarakat Aceh terhadap kepemimpinan pemerintahan sekarang," ujar Fahrur.
Melihat
eksistensi kelompok Din Minimi memang memprihatinkan, namun di sisi lain
Gubernur Aceh belum memberikan respon apa-apa, padahal kelompok ini menargetkan
sejumlah tuntutan terhadap Pemerintah Aceh.
Ini
yang seharusnya disikapi oleh Pemerintah Aceh secara bijaksana, bukan malah
mengadu dombakan mereka dengan pihak keamanan.
Pendekatan
humanis, menurut Fakhrur Razi jauh lebih baik daripada membiarkan kisruh
konflik bersenjata antara TNI/Polri dan kelompok Din Minimi terus terjadi dan
mengancam perdamaian Aceh.
"Pemerintah
Aceh harus bertanggung jawab tentang persoalan ini," tukas Fahrur.
Fahrur
menambahkan, dalam hal ini Gubernur mesti tahu diri bahwa Din Minimi adalah
anak Aceh yang juga perlu diselamatkan. Jika GAM dan RI bisa berdamai kenapa
gubernur beserta wagub tidak membuka diri untuk berkomunikasi dengan Din Minimi.
"Sikap
kebapakan sebagai orang tua perlu diterapkan untuk mengatasi berlanjutnya aksi bersenjata,"
katanya.[pin]