-->

Kecewa Konggres Partai Demokrat, KPPD Ancam Konggres Tandingan?

11 Mei, 2015, 15.31 WIB Last Updated 2015-05-11T08:46:18Z
SURABAYA - Kaukus Penyelamat Partai Demokrat mengancam akan menggelar kongres tandingan sebagai reaksi atas pengabaian protes dari sejumlah dewan pimpinan cabang yang pimpinannya diberhentikan oleh pusat.

"Kalau sampai pelaksanaan kongres tidak ada tanggapan terhadap protes kami, maka tidak menutup kemungkinan digelar kongres tandingan," ujar Sekretaris KPPD M Eksan kepada wartawan di Surabaya, Minggu malam.

KPPD memprotes kebijakan Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarif Hasan usai memberhentikan pengurus DPC menjelang kongres yang dinilainya sewenang-wenang dan tidak sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat.

"Kami telah menyampaikan protes ke DPP, akan tetapi suara kami tidak didengarkan dan digubris," ucap mantan Ketua DPC Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tersebut.

Menurut dia, seluruh surat pemberhentian 161 DPC dan pengangkatan pelaksana tugas (Plt) tidak sah dan karenanya harus batal demi hukum.

"Kami harapkan kongres bisa mengoreksi keputusan Syarif Hasan agar dipulihkan sebelum dimulai. Kongres terancam ilegal kalau tidak mengikutsertakan kami sebagai peserta karena memiliki hak suara," ucapnya.

Sementara itu, KPPD juga mengaku kecewa karena tidak diperkenannya menggelar temu kangen dan silaturahim di salah satu hotel yang menjadi lokasi penginapan peserta kongres di kawasan Jalan Mayjen Sungkono Surabaya, Minggu malam.

"Sebenarnya Minggu malam KPPD mengadakan silaturahim dan menyikapi kongres. Tapi saat kami sore datang di hotel, ruangan sudah ditutup dan diberi garis larangan masuk," kata Juru Bicara KPPD Basuki.

Secara organisasi, lanjut dia, pihaknya mengaku cinta Demokrat dan merasa memiliki partai karena sudah menjadi kader sejak lama, sekaligus turut mendeklarasikan berdirinya Partai Demokrat di wilayahnya masing-masing.

Pihaknya juga mengancam tetap mendatangi arena kongres di Hotel Shangri-la Surabaya untuk proses registrasi pada Senin, 11 Mei 2015.[Antara]
Komentar

Tampilkan

Terkini