-->

"Katanya Mei, Mei itu Banyak, Tahun Depan Juga Mei"

10 Mei, 2015, 21.28 WIB Last Updated 2015-05-10T15:11:39Z
SIDOARJO - Sunarti berteriak histeris di tengah ratusan warga sesama korban lumpur Lapindo yang menggelar unjuk rasa, Minggu (10/5/2015).

Kata dia, hingga pertengahan Mei 2015 masih belum jelas kapan ganti rugi dibayar Pemerintah Pusat.

"Jarene Mei. Mei iku akeh. Taon ngarep ono Mei. Mei kapan (Katanya Mei. Mei itu banyak. Tahun depan juga ada Mei)," teriaknya sembari ditenangkan warga lain.

Berulang kali Sunarti mengungkit janji-janji pelunasan dari PT Minarak Lapindo Jaya dan Pemerintah Pusat.

Bagi Sunari, janji-janji itu membuat dirinya tak kuat menahan beban hidup.

"Pak Jokowi, aku wes gak kuat maneh (Pak Jokowi, saya sudah tak kuat lagi)," kata Sunarti.

Para warga yang masuk Peta Area Terdampak (PAT) ini mengaku terus dibohongi. Diberbagai media massa, Pemerintah Pusat selalu mengatakan, Mei 2015 adalah batas pelunasan.

Namun hingga pertengahan Mei, belum ada tanda-tanda pelunasan itu.

Anggota Pansus Lumpur DPRD Sidoarjo, Maksum Zubair juga hadir dalam aksi itu.

Dia mengaku tidak bisa berbuat banyak karena Pemerintah Pusat belum sepakat dengan pihak Lapindo.

"Masalahnya ada di keduanya. Kami di sini tidak bisa berbuat banyak," ujarnya.

Informasi yang masuk ke Pansus, molornya pencairan ini karena tidak ada titik temu antara pemerintah dan Lapindo.

Pemerintah meminta jaminan aset Lapindo sebagai syarat pencairan dana talangan ganti rugi sebesar Rp 781 miliar.[Tribunnews]
Komentar

Tampilkan

Terkini