JAKARTA - Jelang Ramadhan
pada Juni mendatang, sejumlah pedagang beras resah dengan peredaran beras
plastik yang marak akhir-akhir ini. Beberapa di antaranya bahkan meminta
pemerintah kota (pemkot) Jakarta Utara (Jakut) untuk melakukan tindakan
pencegahan agar beras tersebut tidak masuk ke wilayah utara Ibu Kota.
"Ini bukan soal stok
atau harga beras yang dikhawatirkan. Tapi sudah menyangkut keselamatan dan
kesehatan banyak orang. Saya tidak mungkin meracuni pembeli gara-gara menjual
beras plastik," ungkap seorang pedagang berasa di pasar tradisional Rawa
Badak Koja, Husen (42), Kamis (21/5/2015).
Ungkapan tersebut disampaikan
Husen saat pihak Suku Dinas (Sudin) Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan
(KPKP) Jakut melakukan inspeksi mendadak, Kamis sore.
Pada kesempatan itu, Husen
sempat menyampaikan kekhawatirannya terkait persoalan beras. "Seharusnya,
bapak atau ibu dari sudin turun langsung untuk mengecek ke pedagang, minimal
seminggu sekali. Apalagi sebentar lagi bulan puasa. Uang aja bisa dipalsukan,
apalagi beras," paparnya.
Sementara itu, salah satu
penjual nasi goreng Nurdin (48), ikut resah dengan beredarnya beras plastik.
Pasalnya, beras adalah bahan baku barang dagangannya. Namun, ayah tiga anak itu
mengaku belum ada tanda-tanda masuknya beras plastik ke wilayah Jakut.
"Saya sekeluarga masih
makan nasi dari beras. Untuk jualan nasi goreng juga pakai beras. Jadi, kalau
beras krisis, atau dicampur plastik, tidak cuma nasib saya saja dan keluarga
saja yang terancam. Tapi nasib pelanggan saya juga, tidak bisa makan nasi
goreng buatan saya lagi dong," beber Nurdin.
Menanggapi keluhan dari warga
terkait maraknya beras plastik tersebut, Kepala Sudin KPKP, Una Rusmana,
menegaskan akan terus melakukan pengawasan. Jika menemukan adanya beras
plastik, pihaknya akan langsung menindak tegas pihak yang bertanggung jawab.
"Kalau ditemukan beras
plastik, kita akan bina agar tidak berjualan lagi. Kalau masih jual akan
ditindak. Jika merugikan masyarakat pasti ada sanksi hukum," tegasnya.
Seperti diketahui, beberapa
hari terakhir, marak peredaran beras plastik di kawasan Bekasi Jawa Barat.
Peredaran beras plastik tersebut diduga mulai marak dipasarkan ke sejumlah
pasar tradisional. Sebagai langkah preventif, beberapa pihak terkait dari
pemerintahan melakukan sidak ke pasar dan sejumlah pedagang beras di wilayah
masing-masing.[Kompas]