LANGSA - Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Aceh menggelar talk show yang bertemakan partisipasi masyarakat dalam mencegah disintegrasi bangsa guna menjaga keutuhan NKRI, Rabu (13/5), yang dimulai sekitar pukul 20.00 WIB, di Radio Cemapala Kuneng.
Talk show yang menghadirkan narasumber Wakil Ketua DPRK Aceh Timur, H.Ramlan, Sejarawan, Isnyakman dan Ketua FPRM, Nasrudin, mendapat antusias dari masyarakat. Ini dibuktikan dengan banyaknya penelpon ke radio untuk memberikan masukan bahkan kritikan.
Nasrudin memaparkan, pasca MoU Helsinky beberapa puluh tahun yang lalu masih ada terjadi beberapa fiksi-fiksi di masyarakat, namun masih bisa terkendali. Perdamaian bukan milik pemerintah saja tapi milik semua masyarakat aceh dan kita harapkan hal itu tidak terjadi lagi.
Dirinya mengharapkan, kedepannya pemerintah tidak lagi banyak menganggarkan biaya untuk keperluan pembangunan infrastruktur tapi lebih diutamakan untuk pembangunan ekonomi dan DPR harus lebih ketat lagi mengawasi perusahaan-perusahaan yang ada di aceh timur.
Selain itu kepada masyarakat untuk bersama-sama saling menjaga perdamaian, karena dengan damai yang saat ini kita rasakan tidak ada rasa takut dimasyarakat. Dimana, masyarakat bisa menjalankan aktifitasnya sehari-sehari tanpa ad rasa takut.
"Saat ini masyarakat bisa ke kebun atau kemanapun tanpa ada lagi rasa cemas yang dirasakan," ujarnya.
Isnyakman menyampaikan, semua pihak mempunyai tanggung jawab atas perdamaian ini, dan khusus pemerintah dan DPR mempunyai peran penting untuk bisa lebih mensejahterakan masyarakat pasca perjanjian damai, hal ini agar masyarakat tidak lagi merasa kecewa. Namun demikian, masyarakat juga diharapkan untuk bersabar karena secara perlahan apa yang menjadi harapan masyarakat telag tercapai.
Menurutnya, kedepannya kita harus juga menjaga keutuhan budaya didalam masyarakat, ini agar kita mempunyai nilai-nilai ke acehan.
H.Ramlan menyampaikan, pasca perjanjian damai secara umum kondisi aceh sudah mulai kondusif, meskipun masih ada terjadi riak-riak dimasyarakat. DPR selaku lembaga wakil rakyat siap menampung seluruh aspirasi masyarakat, dan dengan kondisi aceh saat ini masih banyak investor yang enggan berinvestasi. Tapi, hal itu bukan karena masalah keamanan melainkan ada kos-kos yang harus dikeluarkan oleh investor.
Pada kesempatan ini saya mengajak kepada seluruh masyarakat aceh khususnya aceh timur jika ada sekelompok orang yang mengajak untuk berbuat jahat maka harus ditolak.
Dimana menjelang 30 menit berakhir, talk show itu membuka telepon interaktif. Salah seorang warga Buket Pala Kecamatan Idi Rayeuk, Ilyas, yang ikut berpartisipasi menyampaikan, saat ini masyarakat selalu ingin menjaga perdamaian karena mereka hanya memikirkan bagaimana aman mencari nafkah.
Menurutnya, konflik ini terjadi karena ketidak adilan yang dilakukan pemerintah," Saya menilai saat ini pemimpin menindas rakyat dan banyak pemimpin yang tidak peduli disaat mereka menduduki suatu jabatan," tandasnya.[ar/dedek]