BANDA ACEH - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh bersama dengan Disbudpar Kabupaten/Kota dan pelaku industri pariwisata Aceh yang tergabung dalam asosiasi pariwisata, seperti ASITA, ASPPI, HPI, PHRI, ASPERAPI dan maskapai penerbangan Garuda Indonesia akan meluncurkan paket wisata dalam menyambut Bulan Ramadhan 1436 H dengan branding wisata "Amazing Ramadhan in Aceh".
Kadisbudpar Aceh, Reza Fahlevi dalam siaran persnya kepada KompasTravel, Rabu (13/5/2015), menyebutkan berwisata selama bulan Ramadhan di Aceh, khususnya di Kota Banda Aceh dan sekitarnya, wisatawan akan diajak melakukan berbagai aktifitas religius sehingga menjadi pengalaman sangat unik dan mengesankan.
"Berbuka puasa dan sahur bersama, shalat tarawih dan tadarus bersama di masjid, khususnya di Masjid Raya Baiturrahman, berziarah ke kuburan Tsunami, merayakan Malam Nuzulul Qur'an dan lain-lain," katanya.
Menurut Reza, paket wisata Ramadhan diharapkan akan menjadi salah satu paket wisata andalan daerah Serambi Mekkah.
"Wisatawan Malaysia menjadi target utama pemasaran paket wisata Ramadhan sesuai dengan motif utama kunjungan wisatawan Malaysia ke Aceh adalah untuk melakukan ibadah, menyantuni anak yatim, ziarah dan menikmati makanan khas daerah," paparnya.
Selain meluncurkan Paket Wisata Ramadhan, lanjut Reza, Disbudpar Aceh juga meluncurkan beberapa paket wisata menarik yang bersifat unik dan spesifik yang dirancang secara profesional dan berbasis kawasan, seperti Aceh Adventure, Aceh Underwater, Tsunami Heritage dan paket Wisata Banda Aceh-Sabang.
Setiap tahun jumlah kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri ke Aceh mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 angka kunjungan wisatawan ke Aceh berjumlah 1.428.262 orang yang terdiri dari wisatawan nusantara 1.377.541 orang dan wisatawan mancanegara berjumlah 50.721 orang. Pengeluaran wisatawan per kunjungan 2014 diperkirakan mencapai Rp 2,4 triliun.
Reza memaparkan, angka kunjungan wisatawan tahun 2014 menunjukkan peningkatan sekitar 27 persen dibandingkan tahun 2013 yang berjumlah hanya 1.118.178 orang, terdiri dari wisatawan nusantara berjumlah 1.075.626 orang dan wisman 42.552 orang.
Melalui penyelenggaraan berbagai atraksi wisata, peluncuran paket-paket wisata dan keikutsertaan pada berbagai pameran pariwisata, Disbudpar Aceh menargetkan peningkatan angka kunjungan wisatawan 2015 sebesar 30 persen atau meningkat menjadi 1.856.740 orang.
"Untuk 3 tahun ke depan angka kunjungan wisatawan ke Aceh 2017 ditargetkan sebesar 100 persen atau meningkat menjadi 2.856.524 orang di mana pengeluaran wisatawan per kunjungan 2019 diperkirakan mencapai Rp 4,8 triliun," ujarnya.
Selama beberapa tahun terakhir, Malaysia masuk sebagai negara 5 besar kunjungan wisatawan ke Aceh yang menduduki peringkat utama dalam statistik kunjungan wisatawan ke Aceh yang berjumlah 11.085 orang (2013) dan meningkat menjadi 19.291 (2014). Namun, wisatawan asal Eropa, Amerika dan Australia tetap menjadi perhatian mengingat mereka berperan dalam mempromosikan pariwisata Aceh.
Reza memaparkan, untuk mempromosikan pariwisata Aceh, Disbudpar Aceh meluncurkan berbagai acara budaya dan pariwisata yang terangkum dalam "Calendar of Event Aceh 2015".
"Peluncuran berbagai paket wisata melalui 'Calendar of Event Aceh' diharapkan tidak hanya berdampak dalam membangun pencitraan positif tentang Aceh, mempromosikan potensi keberagaman dan keindahan budaya Aceh bagi wisatawan, namun juga menciptakan lapangan pekerjaan atau usaha baru masyarakat melalui kunjungan wisatawan," tambah Reza.[Kompas]