Ist |
BANDA ACEH - Bukan
rahasia lagi, banyak sekali ladang ganja di kawasan hutan di Aceh.
Bahkan di kampung orang nomor satu di Polda Aceh, Irjen Husein Hamidi,
juga dketahui terdapat perladangan barang haram ini.
Hal ini diungkapkan sendiri Kapolda Aceh
Irjen Pol Husein Hamidi dalam sambutannya pada pelaksanaan pemusnahan
barang bukti narkoba berupa ganja dan sabu, di Halaman Belakang Mapolda
Aceh, Selasa (19/5).
Hadir pada pelaksanaan pemusnahan Kajari
Banda Aceh, perwakilan Pangdam IM, perwakilan PN Aceh dan Rektor
Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal.
"Memang sangat memiriskan dan harus
diakui, nyaris di setiap jengkal daerah di Aceh terdapat perladangan
ganja. Bahkan di kampung saya di Pidie juga ada perladangan ganja,"
ungkap Kapolda.
Disampaikannya, berdasarkan hasil
operasi anti narkotika (antik) Rencong Aceh 2015, beberapa daerah yang
terdapat perladangan ganja yakni terbesar di Aceh Besar, kemudian Gayo
Lues, Aceh Tengah, Aceh Timur, Aceh Barat Daya, Aceh Utara, Aceh
Selatan dan Pidie.
Kapolda asal Pidie ini kemudian
bercerita, dia pernah melakukan kunjungan ke daerah kampung halamannya
sekaligus sosialisasi tentang bahaya narkoba kepada masyarakat dan
pemuda disana.
”Yang sedihnya, besok saya mendapat
laporan, ada tersangka yang diamankan di Pidie sana karena terlibat
narkoba,” ungkapnya yang disambut ketawa para hadirin yang ada di acara
pemusnahan narkoba tersebut.
Untuk itulah, dalam pemberantasan
narkoba jenis ganja, memfokuskan penegakan di hulu daripada di hilir.
"Pemberantasan narkoba kita fokuskan dengan penegakan di hulu yakni
memberangus perladangan ganja. Sangat jauh hasilnya kalau penegakan di
hilir, paling yang kita tangkap hanya empat atau lima kilogram," tukas
Irjen Pol Husein Hamidi.
Disebutkannya juga, dia terkadang malu kalau membaca berita, ada berton-ton ganja asal Aceh telah diamankan oleh pihak kepolisian di Pulau Jawa.
“Saya tak bisa menyalahkan kalau ganja
diketahui asalnya dari Aceh sampai ke Pulau Jawa. Karena memang harus
diakui para mafia ini licik dalam melakukan pendistribusian barang haram
tersebut. Inilah yang perlunya kerjasama semua pihak untuk
memberantasnya,” pungkas perwira bintang dua tersebut.
Sementara Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir.
Samsul Rizal menyatakan, berdasarkan hasil penelitian pihaknya di tahun
2014, penanaman ganja oleh masyarakat bukan hanya karena faktor
kemiskinan belaka.
”Namun memang ada keinginan memperkaya diri dan juga adanya iming-iming dari pihak mafia narkoba kepada masyarakat,” tukasnya.[jpnn]