-->

Aceh Sebagai Wilayah Kemanusiaan untuk Pencari Suaka

14 Mei, 2015, 10.00 WIB Last Updated 2015-05-14T03:21:45Z
LANGSA - Yayasan Geutanyo menyampaikan ucapan terima kasih atas kepedulian pihak pemerintah dan juga masyarakat Kabupaten Aceh Utara, karena telah berupaya menyelamatkan para pencari suaka Rohingya dari Myanmar serta warga asing Bangladesh, yang tiba di wilayah Aceh Utara semenjak Minggu (10/5/15) kemarin.

Jumlah total para pencari suaka Rohingya dari Myanmar serta warga asing Bangladesh yang tiba di wilayah Aceh Utara saat ini berjumlah 582 jiwa, terdiri dari perempuan sejumlah 86 jiwa, laki-laki sejumlah 437 jiwa, anak-anak sejumlah 59 jiwa dan 26 diantaranya masih balita, terang koordinator lapangan Yayasan Geutanyo, Nasruddin, kepada lintasatjeh.com, Kamis (14/5/15) di Langsa.

Nasruddin juga menjelaskan bahwa kebanyakan di antara mereka merupakan refugee murni yang tidak mempunyai pilihan lain untuk hidup selain melarikan diri dari Myanmar dan Bangladesh. Pasalnya mereka tidak diberikan hak apapun, malah selalu ditindas secara kejam.

Oleh karenanya, Yayasan Geutanyo sangat mendukung langkah-langkah yang telah diambil oleh Pemerintah Aceh Utara terkait upaya penyelamatan para pencari suaka Rohingya dan warga asing Bangladesh.

"Kami selalu siap sedia untuk membantu pihak Pemerintah, IOM, UNHCR, TAGANA, IPSM dan para pihak lainnya dalam upaya untuk membantu para pencari suaka dan warga asing selama mereka berada di Aceh," jelasnya.

Menurutnya, Rakyat Aceh juga pernah mengalami penindasan yang mengakibatan ratusan ribu warga Aceh melarikan diri ke Malaysia atau negara lain. Pengalaman ini telah memberikan masyarakat dan Pemerintah Aceh kesadaran kemanusiaan dan kepedulian yang luar biasa. 

Sekarang saatnya bagi pemerintah dan masyarakat Aceh untuk menunjukkan kepedulian yang sama kepada para pencari suaka dan warga asing dari negara lain yang membutuhkan perlindungan dan lokasi yang aman untuk menyelamatkan diri dari konflik, tindak kekerasan dan diskriminasi di negara mereka, imbuhnya.

Yayasan Geutanyo mendorong pemerintah dan masyarakat Aceh untuk tetap menjaga semangat dan komitmen kemanusiaan sehingga menjadikan Aceh sebagai sebuah model daerah perdamaian dan kemanusiaan di Asia Tenggara dan dunia internasional.

Selain itu, Yayasan Geutanyo mendorong pemerintah untuk membangun fasilitas imigrasi di Aceh, termasuk rumah sementara untuk pencari suaka yang sudah sering mencari perlindungan di Aceh.

"Kita berharap semoga Indonesia dapatt peran yang aktif untuk merealisasikan visi Asean sebagai sebuah komunitas yang peduli pada semua warganya termasuk pencari suaka Rohingya," pungkasnya.

Yayasan Geutanyo (YG) adalah sebuah organisasi berbasis di Aceh yang bekerja bersama masyarakat dan Pemerintah Aceh untuk membangun nilai-nilai kemanusiaan, perdamaian dan kelestarian di Aceh melalui inisiatif kemanusiaan, pendidikan dan budaya.[ar]
Komentar

Tampilkan

Terkini