LHOKSUKON - Direktur Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA),
Safaruddin SH, siap menunggu panggilan pihak Polda Aceh terkait hubungannya
selama ini dengan komplotan bersenjata Din Minimi.
Safaruddin
disebut-sebut sebagai kuasa hukum Din Minimi. Terakhir, Safaruddin muncul di
media pada Oktober 2014 lalu di pedalaman Aceh Timur dan berfose bersama Din
Minimi. Din Minimi tampak berfose sambil menenteng senjata laras panjang jenis
AK.
“Dalam hal ini saya
sebagai pengacara Din Minimi siap menunggu surat panggilan dan menjelaskan
tanggung jawab profesi saya selaku advokat kepada Polisi,”
kata Safaruddin ketika dihubungi lintasatjeh.com, Senin malam (13/4/2015) pukul
22:15 WIB.
Dirinya
menjelaskan, bahwa selama ini ia sering berkomunikasi dengan pihak kepolisian
khususnya Polres Aceh Timur dan Polda Aceh. Namun pihak kepolisian sendiri
sebelumnya belum memanggilnya untuk diminta penjelasan terkait hubungan dengan
Din Minimi.
“Agak lucu, karena
jauh-jauh sebelumnya saya juga sering berkomunikasi dengan Polres Aceh Timur
dan Polda Aceh, saya juga sering silaturrahmi ke Polda dan Polres Aceh Timur.
Tapi Polisi sendiri belum pernah memanggil saya terkait din minimi, baru kali
pertama ini,” jelas Safaruddin.
Dalam
hal ini, sebagaimana perbincangannya dengan Din Minimi, membantah bahwa tujuh
orang pelaku kriminal bersenjata yang telah ditangkap pihak kepolisian
merupakan anggota Din Minimi.
“Sebagaimana informasi
dari Din Minimi, ia membantah bahwa pelaku kriminal bersenjata yang telah
ditangkap polisi itu bukanlah anggota kelompoknya. Begitu juga barang bukti
senjata beserta amunisi yang di sita polisi, juga bukan milik kelompok din
minimi,” tambah Safaruddin menutupi perbincangannya dengan
lintasatjeh.com.
Diberitakan
sebelumnya, Polda Aceh meminta pertanggung jawaban dari Direktur Yayasan
Advokasi Rakyat Aceh (YARA) yang disebut-sebut bergerak sebagai kuasa hukum Din
Minimi.
Hal
itu sebagaimana disampaikan Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi dalam
konferensi pers kepada wartawan yang berlangsung di aula Mapolres Lhokseumawe,
Senin (13/4/2015), usai membeberkan hasil sementara pengejaran komplotan
bersenjata di Aceh Utara.
“Kami akan meminta
Pertanggungjawaban Direktur YARA, dan itu telah kami pikirkan sebelumnya untuk
menyelidiki sejauh mana peran pengacara dengan Din Minimi sampai ada fotonya
berfose berdiri dengan kelompok tersebut dengan menenteng senjata sampai di
expose di media cetak dan elektronik,” ujar Irjen Pol
Husein Hamidi. [Chaisya Malda]