JAKARTA - Aparat gabungan Polda Sulawesi Tengah dan Densus 88 Antiteror menembak mati aktor intelektual kelompok teroris di Poso, Daeng Koro, yang selama ini selalu lolos dari sergapan petugas.
Daeng Koro yang merupakan pecatan pasukan khusus militer ini selama ini dianggap paling berbahaya dibanding Santoso. Dengan keahlian militer yang dimilikinya itu, dia merekrut dan membentuk kelompok para militer untuk meneror aparat dan masyarakat Poso.
Terdapat beberapa 'dosa-dosa' besar Daeng Koro yang menjadi catatan Densus 88.
1. Sebagai pelatih dan ketua pelaksana beberapa kegiatan tadrib asykari yang dilaksanakan di daerah Tuturuga, Kabupaten Morowali, tadrib di Sulbar, tadrib di Mambi, serta kegiatan tadrib yang dilaksanakan di Gunung Tamanjeka, Poso
2. Sebagai aktor intelektual dalam pembunuhan Briptu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman di Tamanjeka. Keduanya ditemukan tewas mengenaskan di lubang hutan.
2. Pelaku penghadangan dan penembakan anggota Brimob di Kalora
3. Sebagai perakit dan eksekutor bom Pantangolemba
4. Kontak senjata dengan anggota di Gunung Gayatri, Desa Maranda, Poso
5. Pengadaan senjata yang saat ini menjadi senjata inventaris Mujahidin Indonesia Timur (MIT)
6. Sebagai penghubung antara kelompok MIT dengan kelompok Makassar
7. Sebagai ahli strategi bagi pergerakan kelompok MIT
8. Aktor intelektual penembakan warga masyarakat di Desa Masani
Daeng Koro tewas dalam baku tembak kemarin, sekitar pukul 14.00 Wita. Polisi mensinyalir terdapat korban luka lainnya dalam upaya penyergapan kelompok yang kerap meresahkan masyarakat tersebut. [Detik]