ACEH TIMUR – Sekitar dua ratusan unit rumah warga dan gedung sekolah serta sarana ibadah di tujuh kecamatan dalam wilayah Aceh Timur, Kamis (23/4) sore, hancur porak poranda diterjang puting beliung. Kawasan Kecamatan Peureulak dilaporkan paling parah dilanda angin puting beliung.
Berdasarkan data yang diperoleh lintasatjeh.com, Jumat (24/4) dari Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Aceh Timur, menyebutkan, untuk Kecamatan Peureulak yang terparah dilanda puting beliung terdiri dari 26 unit rumah rusak parah, rusak ringan 92 unit dari 13 desa dengan jumlah jiwa yang rusak tempat tinggal mencapai 509 dari 115 KK.
Kerusakan fasilitas umum di kecamatan tersebut berjumlah rusak ringan 1 unit rusak parah 2 unit.
Kerusakan fasilitas umum di kecamatan tersebut berjumlah rusak ringan 1 unit rusak parah 2 unit.
Peringkat Kedua yang paling parah akibat terjangan angin putting beliung yang dirasakan oleh masyarakat 9 Desa dalam Kecamatan Ranto Peureulak dengan kerusakan rumah berjumlah 39 unit rusak berat dan 47 unit rusak ringan. Sementara peringkat ketiga juga dialami oleh masyarakat Kecamatan Peureulak Barat sebanyak 5 unit rumah rusak berat, Darul Aman sebanyak 2 unit rumah rusak berat, Kecamatan Peudawa sebanyak 2 unit rumah rusak berat.
Selanjutnya, Kecamatan Sungai Raya sebanyak 2 unit rumah rusak berat dan Kecamatan Peureulak Timur sebanyak 3 unit rumah rusak ringan dan 1 unit rumah rusak berat. Sedangkan sarana pendidikan dan sarana ibadah yang rusak berat yakni 1 unit MTsN Ranto Peureulak di Desa Seuneubok Johan, Kecamatan Ranto Peureulak mengalami rusak berat dan 1 unit Gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Kuala Bugak, Kecamatan Peureulak.
Kepala BPBD Aceh Timur, Safrizal Fauzi,S.STP,M.AP ketika dikonfirmasi kepada lintasatjeh.com Jumat (24/4) mengatakan, kerusakan rumah kali ini tergolong parah dibandingkan kejadian sebelumnya yang disebabkan bencana angin puting beliung.
Katanya, menurut data yang diperoleh ada 206 unit rumah rusak di wilayah Aceh Timur dengan rincian 66 unit rusak berat dan 140 unit rusak ringan," terang Safrizal.
Lebih lanjut, Safrizal menyebutkan, laporan secara tertulis sudah kita sampaikan ke BPBA di Banda Aceh, namun relawan kita masih di lapangan mendata kerusakan berbagai sarana dan prasarana lain yang rusak akibat puting beliung.
"Tidak ada pengungsian warga secara umum akibat musibah ini , namun warga yang rumahnya rusak saat ini harus menumpang di rumah tentangga atau familinya serta kerabat, dan tidak ada korban jiwa dalam musibah puting beliuang ini," ungkap safrizal Fauzi, seraya mengatakan, relawan BPBD Aceh Timur masih melakukan pendataan dilangan dan bekerjasama dengan Dinas Sosial telah menyalurkan batuan masa panik kepada warga yang dilanda musibah angin puting beliung tersebut.[Iskandar]