LANGSA - Puluhan pedagang buah di pasar tradisional
Kota Langsa, Rabu (29/4/2015), menggeruduk kantor DPRK setempat menuntut tempat
dagang yang layak.
Unjukrasa
tersebut berlangsung mulai pukul 10:20 sampai 11:20 WIB.
Kordinator
aksi, M. Khaidir, dalam orasinya menyampaikan beberapa tuntutan yaitu, menuntut
agar para pedagang buah diberi lapak yang layak untuk menjajakan dagangannya.
Mereka
juga mengeluhkan soal dagannya yang kerap hilang dan diduga dicuri oleh Satpol PP saat malam hari. Pedagang juga meminta kepada instansi
terkait agar menindaklanjuti kasus pencurian tersebut.
Selain itu, pedagang buah meminta DPR memberikan masukan kepada Pemerintah Kota Langsa agar memperbolehkan kami berjualan di jalan rel menuju pajak ikan atau tepatnya samping Langsa Town Square," Kami minta tindakan nyata dari DPR selaku wakil rakyat," tegasnya.
Kepala bidang Pasar Langsa, Sayed Jafar, menyampaikan bahwa, pemerintah telah memberikan lapak di Jalan Pabrik Es kepada 18 orang pedagang buah dari total 35 orang pedagang buah. Namun, satu minggu berjalan para pedagang tidak mau menempati lapak tersebut, dengan alasan dagangan mereka tidak laku. Karenanya, setelah saya berkoordinasi dengan Wakil Walikota Langsa, Drs. Marzuki Hamid, MM, agar lapak tersebut diberikan kepada pedagang monza atau pakaian bekas.
Sedangkan, terkait permintaan pedagang yang menginginkan berjualan di jalan rel, hal ini sudah saya sampaikan kepada Walikota Langsa, Usman Abdullah, SE, tapi sampai saat ini belum ada jawaban yang pasti.
Di hadapan perwakilan pedagang Wakil Ketua DPRK Langsa, Faisal, menegaskan, pihaknya akan segera turun ke lapangan untuk melihat lokasi mana yang layak bagi pedagang buah dan berdasarkan itu nanti kami akan buat rekomendasi kepada Pemerintah Kota Langsa. Namun, kapan yang pasti hal akan terealisasi itu tergantung pemerintah karena DPR tidak bisa memutuskan tapi hanya sebatas mendesak.
"Intinya kita cari tempat yang mendukung program pemerintah yakni agar pasar langsa tidak semraut," ujarnya sembari menambahkan terkait permintaan agar diberikan jualan di jalan rel, maka kita akan koordinasikan lagi dengan pemerintah.
Setelah mendapat penjelasan dari anggota DPR, sekitar pukul 11.15 WIB, puluhan pedagang dengan menggunakan dua unit kendaraan roda empat membubarkan diri dengan tertib.
Aksi
massa tersebut mendapat pengawalan dari pihak keamanan dan berlangsung tertib.[dedek]