Oleh Mahdi Idris
Perlahan
kubuka tingkap
menatap
hamparan sawah ladang
tempat
keringat mengucur di tubuh lusuh
demi
harapan anak cucu
Pandanganku
menembus pekat kabut
memandang
sawah ladang
menghirup
aroma kampung halaman
tak
pernah berubah dari masa ke masa,
selalu
begitu, setelah panen usai
anak-anak
bermain layang-layang