LANGSA - Aparat gabungan Polres Langsa dan Brimobda Subden 2 Aceh Kompi Aramiah berhasil membebaskan sandera yang disembunyikan di salah satu rumah warga dan sekaligus meringkus penyandera, Selasa (7/4).
Namun pembebasan sandera tersebut hanya dalam skenario simulasi yang dilakukan oleh personil Polres Langsa dan Brimob Aramiah di Mapolres Langsa. Simulasi itu di koordinir oleh Danki Brimob Subden 2 Aceh, AKP. Iswahyudi dan Kabag Ops Polres Langsa, AKP. Jatmiko, yang disaksikan langsung oleh Wakapolres Langsa, Kompol Hadi Saepul Rahman, SIK.
Simulasi pembebasan sandera itu dilakukan dalam 13 adegan. Dimana adegan pertama, petugas Polri menerima laporan dari keluarga korban penculikan bahwa keluarganya disandera oleh OTK meminta uang tebusan senilai Rp. 300 juta.
Berdasarkan laporan tersebut, akhirnya tim intelkam melakukan penyelidikan TKP salah satu rumah warga yang dicurigai. Selanjutnya, informasi positif hasil penyelidikan diteruskan ke SPK yang ditindaklanjuti dengan pengecekan TKP tempat penyanderaan korban.
Ketika team SPK bersama piket fungsi dan team identifikasi mendekati TKP, ternyata diketahui oleh kawanan OTK. Sehingga langsung melarikan diri dengan menggunakan satu unit mobil sambil melepas satu suara tembakan senjata api.
Sepeninggalan kawanan OTK, team SPK berhasil menemukan korban sandera dalam sebuah rumah kosong dengan kondisi terikat tali serta terpasang bom yang diseting waktu 1 jam untuk meledek. Sembari petugas Jihandak Brimob menjinakkan bom, petugas Binmas Shabara mengamankan TKP dari warga dengan pemasangan police lina.
Sementara team Brimobda Subden 2 Aceh, Kompi Aramiah yang ikut dalam penyergapan itu langsung melakukan pengejaran terhadap mobil OTK yang kabur, sembari menghubungi petugas Polantas Polres Langsa melalui radio HT untuk melakukan penghadangan.
Akhirnya, berkat kerjasama dan kesigapan petugas Brimobda Subden 2 Aceh Kompi Aramiah dan Polres Langsa, dua OTK penculik berhasil dilumpuhkan dan selanjutnya diamankan ke Mapolres Langsa bersama barang bukti satu senpi laras panjang dan enam magazine beramunisi penuh.
"Skenario simulasi ini merupakan upaya meningkatkan ketangkasan dan kesigapan anggota dalam menghadapi kemungkinan kondisi lapangan. Opsi skenario tersebut hanya kemungkinan yang dirangkai dalam beberapa trip yang Alhamdulillah berjalan lancar sesuai scrip," sebut Wakapolres Langsa Kompol Hadi Saiful Rahman, SIK. [dedek]