LHOKSUKON - Keberadaan Pedagang di Pasar Lhoksukon, dan Pedagang Kaki
Lima (PKL) yang menjajakan dagangannya hingga nyaris menutupi setengah badan
jalan menyebabkan pusat kota di Lhoksukon, Aceh Utara semakin semrawut.
Tak
hanya itu, warga yang berbelanja juga memarkirkan kenderaannya di sembarangan
tempat. Sama halnya dengan PKL, parkir sembarangan tempat pun nyaris menutupi
setengah badan jalan.
Padahal,
Pemerintah telah menyiapkan pasar terpadu untuk para pedagang pasar dan
pedagang yang tidak miliki lapak. Namun, pedagang enggan menempati karena masih
banyak fasilitas yang belum lengkap di tempat itu.
“Belum bisa ditempati,
karena belum difasilitasi MCK (toilet/wc,red). Terus bisa-bisa langganan kami
kabur,” ujar Saiful (39), salah seorang pedagang di Lhoksukon
yang ditemui lintasatjeh.com, Kamis (23/4/2015).
Kepala
Bidang Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Aceh
Utara, Zainal Abidin, S.Sos, MM, membenarkan hal itu. “Memang
iya masih banyak yang belum lengkap, salah satunya jalan di halaman pasar
tersebut,” katanya singkat.
Sementara
itu, Kepala Bidang Pasar di Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan (DPKP) Aceh
Utara, Masyari mengatakan, bahwa pihaknya telah berulang kali menyurati para
PKL dalam himbauan secara lisan dan tulisan.
“Sudah berulang kita
surati mereka, tapi diabaikan. Malah mereka ada yang berani melawan petugas
saat kita melakukan eksekusi pemindahan para PKL ke tempat yang sesuai,”
kata Masyari.
Akan
tetapi, pihaknya menegaskan sebelum tiba bulan Ramadhan ini semua PKL dan
parkir sembarangan tempat akan segera di tertibkan. “Sebelum
ramadhan lah nanti kita tertibkan, yah mudah-mudahan berhasil,”
tukasnya. [Chaisya Malda]