JAKARTA - Momentum Kongres IV PDIP yang akan dilaksanakan di
Bali akan dijadikan ajang penegasan posisi politik banteng moncong putih
sebagai partai pemerintah.
Demikian
ditegaskan Wakil Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah kepada wartawan saat menjelaskan
hal-hal yang berkaitan dengan pelaksaan Kongres IV PDIP di kantor DPP, Lenteng
Agung, Selasa (7/4).
"Soal
posisi politik partai tentunya akan diputuskan pada Kongres. Tapi intinya PDI
Perjuangan adalah partai pemerintah yang seharusnya terlibat aktif, terutama
dalam kaitan kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah. Posisi politik ini
kita pertegas di kongres," tegas Ahmad Basarah yang juga anggota Komisi
III DPR ini.
Tidak
itu saja menurut dia, PDIP selain partai pemerintah juga mitra strategis
pemerintah. Artinya, prgram yang akan dilaksanakan pemerintah harus bisa
diimplementasikan dengan program PDIP.
"Jadi
momentum kongres ini kita akan mempertegas posisi politik itu," kata
Baskara.
Sedangkan
mengenai proses terpilihnya Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP
periode 2015-2020, menurut dia merupakan hasil konsolidasi pengurus PDIP
dari tingkat paling bawah yakni di tingkat ranting, anak ranting, PAC dan DPD.
Bahkan pada rakernas IV PDIP di Semarang, Presiden Jokowi yang merupakan kader
PDI Perjuangan mengusulkan dan meminta Megawati agar bersedia menjadi Ketua
Umum PDI Perjuangan periode 2015-2020.
Dan
usulan itu direspon oleh peserta rakernas dan dijadikan keputusan.
"Dengan
demikian Ibu Megawati tinggal ditetapkan sebagai ketua umum dan juga sebagai
ketua umum mandataris kongres yang diberi mandat membentuk kepengurusan,"
kata Ahmad Baskara.
Dia
menegaskan, tahapan konsolidasi yang dilakukan PDIP dalam memilih pemimpinnya
bisa diimplementasikan dalam kehidupan berdemokrasi, terutama dalam memilih
pemimpin mengedepankan musyawah mufakat, bukan voting.
"Prosesnya
hampir 100 persen berjalan mulus. Kalau pun ada gejolak sangat tidak
berarti," ujarnya.
Menurut
dia, mekanisme musyarawah mufakat yang telah dilaksanakan oleh PDIP bisa
diimplementasikan dalam demokrasi Indonesia.
"Musyawarah
mufakat bisa menghasilkan yang terbaik tidak saja kepada PDI Perjuangan, tapi
bagi bangsa dan negara," demikian Ahmad Basarah. [rmol]